Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Chikungunya general_alomedika 2022-07-13T06:51:34+07:00 2022-07-13T06:51:34+07:00
Chikungunya
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Chikungunya

Oleh :
dr. Ricky Dosan
Share To Social Media:

Etiologi chikungunya adalah virus chikungunya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk genus Aedes (Ae.), paling sering Ae. aegypti dan Ae. albopictus.[1]

Karakteristik Virus Chikungunya

Virus chikungunya (CHIKV) merupakan Alphavirus yang tergabung dalam famili Togaviridae. Virus ini merupakan virus ribonucleic acid (RNA) untai tunggal, dan berukuran sekitar 11,8 kb dengan kapsid dan envelope dari fosfolipid. Terdapat 4 genotipe virus Chikungunya, antara lain East-Central-South Africa, West Africa, Asian dan Indian Ocean Lineage.[1,4]

Vektor Virus Chikungunya

Vektor utama transmisi chikungunya adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus, sama dengan demam Dengue dan Zika. Spesies Aedes lainnya juga banyak ditemukan menjadi vektor di Asia dan Afrika.

Ae. aegypti merupakan vektor terbaik, sebab mangsa utamanya adalah manusia dan dapat menggigit beberapa kali dalam satu periode waktu. Selain itu, gigitan Ae. aegypti juga tidak dirasakan manusia dan sering ditemukan hidup berdampingan dengan manusia. Namun, Ae. aegypti tidak dapat bertahan pada cuaca dingin, sehingga distribusinya terbatas secara geografis.

Ae. albopictus lebih tersebar luas di dunia, serta dapat ditemukan pada negara dengan cuaca subtropis dan curah hujan sedang. Spesies ini mampu bertahan pada daerah urban maupun rural, berumur panjang, yaitu 4–9 minggu, dan dapat bertahan di musim dingin. Ae. aegypti dan Ae. albopictus biasa menggigit di siang hari, sehingga penggunaan kelambu berlapis insektisida kurang bermanfaat, kecuali pada pasien yang terbiasa tidur siang.[3,4]

Evolusi Virus Chikungunya

Analisis filogenetika menemukan bahwa genom virus chikungunya tetap stabil selama bertahun-tahun sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1952. Perbandingan antara dua jenis strain virus chikungunya Asia  yang diisolasi selama 10 tahun menunjukkan 99,4% kesamaan identitas. Kebanyakan strain awal yang diisolasi dari wabah yang terjadi di Pulau Reunion mirip dengan kluster East-Central-South Africa.

Strain yang diisolasi dari wabah tahun 2006-2007 menunjukkan mutasi alanin-valin pada posisi 226 di glikoprotein E1. Terdapatnya alanin menunjukkan pertumbuhan dan replikasi yang dependen kolesterol dari virus chikungunya pada beberapa spesies Aedes.

Temuan ini menimbulkan ketertarikan banyak peneliti di mana replikasi dan pertumbuhan virus chikungunya dapat terjadi secara independen dari kolesterol. Temuan ini hanya didapatkan dari virus yang diisolasi dari Aedes albopictus. Mutasi ini membuat virus ini menjadi kuat dan dapat menginfeksi nyamuk lain yang secara umum memiliki kandungan kolesterol yang lebih sedikit.

Virus chikungunya tidak hanya terbatas pada daerah tropis tetapi juga dapat ditemukan pada daerah beriklim sedang, seperti Amerika, Eropa, China dan Jepang. Pada daerah-darah tersebut, Aedes albopictus lebih banyak ditemukan dan Aedes aegypti lebih jarang.[1]

Faktor Risiko

Faktor risiko infeksi virus chikungunya adalah dekatnya jarak antara lokasi nyamuk berkembang biak dengan pemukiman manusia. Untuk mencegah transmisi, perlu dilakukan pemberantasan nyamuk vektor, misalnya dengan membersihkan wadah air setiap minggu untuk mencegah nyamuk berkembang biak.[9]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Natesan SK. Chikungunya Virus. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/2225687-overview
3. Ojeda Rodriguez JA, Haftel A, Walker, III JR. Chikungunya Fever. StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534224/
4. Paixão ES,Teixeira MG, Rodrigues LC. Zika, chikungunya and dengue: the causes and threats of new and re-emerging arboviral diseases. BMJ Glob Health 2017;3:e000530. doi:10.1136/ bmjgh-2017-000530
9. Chikungunya. Fact Sheet. World Health Organization. 2020. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/chikungunya

Patofisiologi Chikungunya
Epidemiologi Chikungunya

Artikel Terkait

  • Pengeditan Genom: Potensi CRISPR untuk Terapi pada Penyakit
    Pengeditan Genom: Potensi CRISPR untuk Terapi pada Penyakit
  • Efikasi dan Keamanan Vaksin Hidup Chikungunya Dosis Tunggal – Telaah Jurnal Alomedika
    Efikasi dan Keamanan Vaksin Hidup Chikungunya Dosis Tunggal – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
Dibalas 29 April 2020, 10:02
Resiko yang terjadi jika terinfeksi chikungunya saat hamil 8 bulan
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo Dokter, Saya ingin bertanya, apakah ada efek buruk yang akan terjadi jika seseorang terinfeksi Chikungunya saat hamil?Seorang wanita hamil G1P0A0 berusia...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.