Epidemiologi Difteri
Epidemiologi penyakit difteri dilaporkan lebih tinggi pada negara dengan cakupan vaksinasi suboptimal, termasuk Indonesia.[6]
Global
Pada 1977, WHO menetapkan Expanded Programme on Immunization (EPI), yaitu rekomendasi global untuk imunisasi terhadap penyakit yang bisa diatasi vaksin (vaccine preventable disease/VPD), salah satunya adalah difteri. Usaha ini cukup berhasil menurunkan insidensi penyakit difteri di beberapa negara. Namun, dalam beberapa waktu belakangan ini, tercatat adanya wabah dan peningkatan insidensi penyakit difteri terutama di negara-negara di Asia. Menurut WHO, dalam kurun 2017-2022 penyakit difteri merupakan VPD yang paling sering dilaporkan pada anak usia kurang dari 5 tahun di Asia Tenggara.[9]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)