Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Difteri general_alomedika 2022-06-07T11:40:56+07:00 2022-06-07T11:40:56+07:00
Difteri
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Difteri

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Prognosis difteri bergantung dari beberapa faktor, yaitu usia, durasi onset, serta keterlibatan organ jantung atau sistemik. Komplikasi dapat terjadi, yakni miokarditis ataupun gangguan neurologis dan ginjal.[1,2]

Komplikasi

Komplikasi paling sering adalah miokarditis dan neuritis. Miokarditis terjadi pada 10–25% kasus, sedangkan komplikasi neurologis berupa polineuropati difteri terjadi pada 20-100% kasus difteri respiratorik. Kematian terjadi pada 5–10% kasus.

Komplikasi yang berat mencakup pembentukan pseudomembran pada saluran pernapasan atas yang dapat menyebabkan obstruksi pernapasan. Pada kondisi ini, pasien perlu menjalani intubasi dan pemberian ventilasi mekanik segera.[1]

Komplikasi Kardiologi

Komplikasi organ jantung meliputi miokarditis yang dapat disertai aritmia atau kegagalan sirkulasi. Perubahan EKG menunjukkan interval P-R yang memanjang dan perubahan gelombang ST/T.[1]

Komplikasi Neurologi

Komplikasi neurologi difteri adalah kelemahan dan paralisis saraf, terutama nervus kranialis dan saraf ekstremitas. Jika terjadi kelemahan pada faring dan palatum mole akan berakibat pada regurgitasi makanan dan minuman. Pada beberapa kasus, tercatat komplikasi neurologis berupa ensefalitis pada anak.[1,17]

Prognosis

Prognosis penyakit difteri tergantung dari beberapa faktor, yaitu usia, durasi penyakit, serta keterlibatan organ jantung dan sistemik. Tingkat mortalitas tinggi dialami populasi anak-anak berusia kurang dari 5 tahun dan orang dewasa di atas usia 40 tahun. Tingkat mortalitas tinggi juga terjadi pada kasus dengan durasi penyakit melebihi 4 hari dan keterlibatan sistemik.

Selain itu, prognosis sangat buruk ada pada pasien yang mengalami komplikasi pada jantung, terutama blok atrioventrikular dan LBBB (left bundle-branch block). Kondisi ini memiliki tingkat mortalitas sebesar 60–90%.[1,2]

Meskipun penyakit difteri dapat disembuhkan melalui pengobatan yang tepat waktu, penyakit ini tetap memiliki case fatality rate yang tinggi, yaitu 5 hingga 17%, pada individu yang belum divaksinasi.[5]

 

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Fredy Rodeardo Maringga

Referensi

1. Lamichhane A, Radhakrishnan S. Diphtheria. StatPearls, Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022.
2. Lo BM. Diphtheria. Medscape, 2019.
5. Sharma NC, Efstratiou A, Mokrousov I, Mutreja A, Das B, Ramamurthy T. Diphtheria. Nat Rev Dis Primers, 2019;5:1–18. https://doi.org/10.1038/s41572-019-0131-y.
17. Prasad PL, Rai PL. Prospective Study of Diphtheria for Neurological Complications. J Pediatr Neurosci 2018;13:313–6. https://doi.org/10.4103/JPN.JPN_130_17.

Penatalaksanaan Difteri
Edukasi dan Promosi Kesehatan Di...

Artikel Terkait

  • Red Flag Nyeri Tenggorokan
    Red Flag Nyeri Tenggorokan
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
Dibalas 13 September 2021, 12:17
Pasien wanita usia 17 tahun mengeluhkan nyeri dan gatal tenggorokan sejak 3 hari terakhir
Oleh: dr. Nurul Falah
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, seorang wanita usia 17 tahun mengeluhkan nyeri dan gatal tenggorokan sejak 3 hari terakhir, terasa nyeri juga saat menelan...
dr. Alya Hananti
Dibalas 27 November 2019, 14:11
Efek dari imunisasi tetanus dan difteri yang diberikan dengan selang waktu hanya 1 tahun
Oleh: dr. Alya Hananti
9 Balasan
Alo, Dok. Izin bertanya, saya mendapatkan user yg anaknya diberikan booster imunisasi tetanus dan difteri terlalu dekat, yaitu saat TK dan kelas 1 SD, jadi...
dr. Riko Saputra
Dibalas 13 Agustus 2019, 14:40
Penanganan kontak erat difteri
Oleh: dr. Riko Saputra
4 Balasan
Alodokter, ijin bertanya jika kita menemui pasien difteri maka apa saja yang perlu kita minum sebagai profilaksis?? Apakah ckup dengan antibiotik seperti...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.