Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Hepatitis E general_alomedika 2022-06-06T22:08:34+07:00 2022-06-06T22:08:34+07:00
Hepatitis E
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Hepatitis E

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Hepatitis E adalah penyakit inflamasi pada hepar yang disebabkan oleh virus hepatitis E. Hepatitis E dapat terjadi sebagai wabah, kasus sporadik, maupun kasus individual, dengan jalur transmisi terutama secara fekal-oral. Sanitasi, persediaan air bersih, dan kebersihan personal memegang peranan penting dalam pencegahan hepatitis E.[1-3]

Hepatitis E bersifat self-limited pada pasien imunokompeten dan dapat sembuh spontan. Hepatitis E umumnya bersifat akut, hepatitis E hanya berkembang menjadi kronik pada pasien imunokompromais.[4-6]

Hepatitis E-min

Gejala dan temuan klinis hepatitis E sulit dibedakan dengan hepatitis viral lainnya, seperti hepatitis A dan hepatitis B. Diagnosis hepatitis E yang akut biasanya dibuat dengan deteksi antibodi IgM terhadap HEV, tetapi tes yang tersedia tidak memiliki standarisasi yang memadai, membuat hasil positif dan negatif palsu menjadi umum. Untuk alasan ini, untuk memastikan diagnosis, pengujian serologi tambahan atau pengujian serologi RNA harus dilakukan.[5,7,24,25]

Belum ada terapi spesifik untuk hepatitis E. Penatalaksanaan hepatitis E akut pada pasien imunokompeten lebih bersifat simtomatik dan suportif. Pada hepatitis E akut yang berkembang menjadi kronik, tata laksana yang dapat diberikan yaitu penggunaan antivirus, seperti ribavirin.[1,8,9]

Prognosis hepatitis E umumnya baik karena bersifat self-limited dan dapat sembuh spontan dalam 2-6 minggu. Prognosis buruk dapat terjadi pada resipien transplantasi hepar, adanya keterlibatan saraf, dan pasien yang berisiko gagal hati.[5,7]

Referensi

1. World Health Organization. Hepatitis E. 2021. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-e.
2. Centers for Disease Control and Prevention. Hepatitis E Questions and Answers for Health Professionals. 2020. https://www.cdc.gov/hepatitis/hev/hevfaq.htm#section2
3. Melgaço JG, Gardinali NR, de Mello VDM, Leal M, Lewis-Ximenez LL, Pinto MA. Hepatitis E: Update on Prevention and Control. Biomed Res Int. 2018;2018:5769201. Published 2018 Jan 9. doi:10.1155/2018/5769201
4. Remy P. Hepatitis E. Medscapem 2019. https://emedicine.medscape.com/article/178140-overview
5. Waqar S, Sharma B, Koirala J. Hepatitis E. [Updated 2021 Jul 18]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532278/
6. Webb GW, Dalton HR. Hepatitis E: an underestimated emerging threat. Ther Adv Infect Dis. 2019;6:2049936119837162. Published 2019 Apr 3. doi:10.1177/2049936119837162
7. European Association for the Study of the Liver. EASL Clinical Practice Guidelines on hepatitis E virus infection. Journal of hepatology, 2018. 68(6), 1256–1271. https://doi.org/10.1016/j.jhep.2018.03.005
8. Sherman KE. Hepatitis E Virus Infection. Uptodate, 2021. https://www.uptodate.com/contents/hepatitis-e-virus-infection#H2164808
9. Aslan AT, Balaban HY. Hepatitis E virus: Epidemiology, diagnosis, clinical manifestations, and treatment. World J Gastroenterol. 2020 Oct 7;26(37):5543-5560. doi: 10.3748/wjg.v26.i37.5543.
24. Sherman KE. Hepatitis E virus infection. Uptodate. 2021.
25. Anwar N, Sherman KE. Viral hepatitis other than A, B, or C. In: Scientific American Gastroenterology, Hepatology, and Endoscopy, Burakoff R. (Ed), Decker Intellectual Properties, Toronto 2016.

Patofisiologi Hepatitis E
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Acyclovir salap apakah masih efektif utk kasus varisela dan herpes zooster?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, apakah dokter2 sekalian masih meresepkannya acyclovir salap pada kasus varisela dan Herpes zooster? Karena sy pernah dengar ada sejawat yg...
Anonymous
Dibalas 20 jam yang lalu
Luka Tidak Sembuh 3 Bulan
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Izin diskusi dok saya bertemu pasien dengan kondisi luka tidak sembuh selama 2-3 bulan riwayat pasien selama 3 bulan ini hanya terapi sendiri tanpa ke...
Anonymous
Dibalas 30 Mei 2025, 21:57
Perawatan Luka KLL yang telah diberi betadine
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter Izin konsul dok, ada pasien kll dengan luka pada dengkul seperti ini, luka sudah diberi betadin cina. Untuk selanjutnya hanya di debri aja atau...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.