Diagnosis Hepatitis E
Diagnosis hepatitis E sulit dibedakan secara klinis dengan infeksi virus hepatitis lain, seperti hepatitis A dan B. Diagnosis hepatitis E akut menjadi lebih rumit karena kurangnya pemeriksaan standar. Peralatan immunoassay yang tersedia memiliki variabilitas tinggi dalam hal kinerja tes, oleh karena itu hasil positif palsu dan negatif palsu sering terjadi.[25]
Untuk diagnosis hepatitis E akut pada pasien imunokompeten, diperlukan kombinasi uji serologi dan polymerase chain reaction (PCR). Hasil PCR mungkin saja negatif pada periode awal infeksi akut.
Pada pasien imunokompromais, uji serologi bukanlah alat diagnostik yang dapat diandalkan. Hasil PCR sangat penting dalam diagnosis infeksi akut pada populasi pasien ini. Keberadaan RNA virus hepatitis E (HEV) setidaknya 3 bulan merupakan penanda diagnostik infeksi HEV kronis pada pasien dengan gangguan sistem imun.[9]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)