Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Taeniasis general_alomedika 2022-07-20T13:53:53+07:00 2022-07-20T13:53:53+07:00
Taeniasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Taeniasis

Oleh :
dr.Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Tujuan penatalaksanaan taeniasis adalah mengeliminasi cacing dewasa yang terdapat di saluran pencernaan. Untuk mencapai hal tersebut, pasien dengan taeniasis perlu diberikan obat anticacing. Regimen yang dapat diberikan adalah praziquantel, niklosamid, atau nitazoksanid. [22]

Praziquantel

Praziquantel merupakan pilihan obat yang paling sering digunakan. Obat ini diberikan dengan dosis 5–10 mg/kgBB per oral dosis tunggal untuk anak maupun dewasa. Pada kasus taeniasis yang disertai dengan neurosistiserkosis, penggunaannya perlu diperhatikan karena praziquantel dapat menimbulkan reaksi inflamasi di sekitar kista dan berpotensi menimbulkan kejang. Praziquantel dapat menimbulkan efek samping berupa malaise, nyeri kepala, pusing, nyeri perut, mual, peningkatan suhu tubuh, dan urtikaria. [18,23]

Niklosamid dan Nitazoksanid

Jika pasien memiliki riwayat alergi terhadap praziquantel atau cacing bersifat resisten terhadap praziquantel, niklosamid atau nitazoksanid dapat digunakan. Niklosamid diberikan dengan dosis 2 gram per oral dosis tunggal untuk dewasa dan 50 mg/kgBB per oral dosis tunggal untuk anak.

Nitazoksanid juga dapat digunakan sebagai alternatif jika praziquantel atau niklosamid tidak dapat diberikan. Dosis yang digunakan adalah 500 mg dua kali sehari untuk dewasa atau 20 mg/kgBB untuk anak usia 5–14 tahun. Obat ini digunakan selama 3 hari dan diberikan kembali 12 minggu kemudian. [19,24]

Pemantauan

Setelah pemberian medikamentosa, pasien disarankan untuk memeriksakan kembali feses setelah 1 dan 3 bulan untuk memastikan eliminasi cacing. [18,19]

Secara umum, pasien dengan taeniasis dapat dirawat jalan dan tidak memerlukan tambahan tata laksana yang lain. Akan tetapi, pasien dengan komplikasi seperti obstruksi saluran cerna atau duktus bilier membutuhkan rawat inap dan pembedahan. [22]

Referensi

18. Lesh EJ, Brady MF. Tapeworm (Taenia Solium, Taenia Saginata, Diphyllobothrium, Cysticercosis, Neurocysticercosis). In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537154/
19. Craig P,Ito A. Intestinal cestodes. Curr Opin Infect Dis. 2007;20(%):524-32
22. Elsevier Point of Care. Clinical review: intestinal tapeworm infection. Elsevier. 2019
23. Scholz T, Garcia HH, Kuchta R, Wicht B. Update on the human broad tapeworm (genus diphyllobothrium), including clinical relevance. Clin Microbiol Rev. 2009;22(1):146–160
24. Lateef M, Zargar SA, Khan AR, Nazir M, Shoukat A. Successful treatment of niclosamide – and praziquantel-resistant beef tapeworm infection with nitazoxanide. Int J Infect Dis. 2008;12(1):80-2

Diagnosis Taeniasis
Prognosis Taeniasis

Artikel Terkait

  • Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
    Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 4 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
1 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.