Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Panduan E-Prescription Trichuriasis annisa-meidina 2024-01-04T15:19:34+07:00 2024-01-04T15:19:34+07:00
Trichuriasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Panduan E-Prescription Trichuriasis

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Panduan berikut diharapkan dapat membantu dokter umum untuk mengenali, mendiagnosis, dan memberikan penanganan yang tepat pada penyakit trichuriasis atau infeksi cacing cambuk.

Tanda dan Gejala

Gejala yang dapat muncul antara lain rasa tidak nyaman atau nyeri abdomen, nyeri saat defekasi, feses berlendir dan berdarah, defekasi nokturnal, diare atau konstipasi.[1-3]

Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan nyeri tekan ringan pada abdomen, tanda anemia, darah pada rectal touche, clubbing finger, prolaps rektum pada infeksi berat, dan visualisasi cacing dewasa pada mukosa rektum jika rektum prolaps.[1,2]

Peringatan

Albendazole dan mebendazole tidak boleh diberikan pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap obat golongan benzimidazol.[17,18]

Data mengenai keamanan mebendazole untuk anak usia <2 tahun, keamanan albendazole untuk anak usia <1 tahun, dan keamanan ivermectin untuk anak dengan berat badan <15 kg, belum diketahui.[3,17,18,19]

Efek samping mebendazole yang signifikan antara lain gangguan fungsi hati (reversible), hepatitis, neutropenia, dan agranulositosis. Efek samping albendazole yang paling sering muncul antara lain nyeri kepala dan peningkatan enzim hati yang reversible. Efek samping umum ivermectin yang dapat terjadi antara lain vertigo, nyeri abdomen, konstipasi, diare, mual, muntah, fatigue, pusing, dan reaksi alergi kulit. Hentikan pengobatan jika muncul penurunan kesadaran akibat efek neurotoksisitas.[17,18,19]

Rujukan dan konsultasi spesialis terkait (internist, gastroenterologist) diperlukan jika terjadi komplikasi prolaps rektum atau anemia berat.[1,2]

Medikamentosa

Terapi antelmintik lini pertama yang dapat diberikan untuk dewasa dan anak usia di atas 2 tahun adalah mebendazole dosis 100 mg 2 kali sehari, diberikan selama 3 hari. Terapi lini kedua untuk dewasa dan anak usia di atas 1 tahun adalah albendazole 400 mg sekali sehari, 1 dosis.[1-3]

Pemberian pada Ibu Hamil

Albendazole, mebendazole, dan ivermectin termasuk kategori C berdasarkan food and drug administration (FDA). Albendazole dan mebendazole tidak boleh diberikan pada trimester pertama, namun pada trimester kedua dan ketiga albendazole dan mebendazole dapat dipertimbangkan jika manfaat melebihi risikonya, dan tidak ada alternatif obat lain.[3,17,18,19]

Data mengenai penggunaan ivermectin pada ibu hamil masih terbatas, namun belum ada laporan kejadian malformasi ataupun efek berbahaya yang langsung ataupun tidak langsung pada janin sehingga ivermectin hanya dapat diberikan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[3,20]

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada ibu hamil yang mengalami cacingan, albendazole dan mebendazole bisa diberikan pada trimester kedua dan ketiga. Selanjutnya, kehamilan harus menjalani pengawasan dokter untuk mengantisipasi efek merugikan pada ibu dan janin.[5]

Referensi

1. Viswanath A, Yarrarapu SNS, Williams W. Trichuris trichiura Infection, Treasure Island (FL): StatPearls Publishing, 2023, PMID: 29939620.
2. Donkor K. Trichuris Trichiura (Whipworm) Infection (Trichuriasis). Medscape, 2023. https://emedicine.medscape.com/article/788570-overview
3. Centers For Disease Control And Prevention. Parasites - Trichuriasis (also known as Whipworm Infection). 2023. https://www.cdc.gov/parasites/whipworm/
5. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2017 Tentang Penanggulangan Cacingan. 2017. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._15_ttg_Penanggulangan_Cacingan_.pdf
17. MIMS. Mebendazole. 2023. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/mebendazole?mtype=generic
18. MIMS. Albendazole. 2023. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/albendazole?mtype=generic
19. MIMS. Ivermectin. 2023. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ivermectin?mtype=generic
20. Medscape. Ivermectin (Rx). 2023. https://reference.medscape.com/drug/stromectol-ivermectin-342657

Edukasi dan Promosi Kesehatan Tr...

Artikel Terkait

  • Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
    Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 22 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 22 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 16 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.