Epidemiologi Gangguan Tidur
Data epidemiologi menunjukkan bahwa prevalensi gangguan tidur berbeda-beda tergantung jenisnya. Dalam sebuah studi dengan sampel pasien diabetes, 61% partisipan melaporkan kesulitan tidur. Dalam studi tersebut, 47% pasien memiliki hasil skrining positif memiliki restless leg syndrome dan 51% berisiko mengalami obstructive sleep apnea.[1]
Global
Secara global, diperkirakan sepertiga populasi pernah mengalami insomnia. Mereka yang mengalami gejala yang cukup berat sampai mengganggu fungsi diperkirakan mencapai 10% populasi dengan prevalensi pada perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki (17,6% vs. 10,1%).
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)