Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Otitis Media general_alomedika 2024-07-23T08:37:31+07:00 2024-07-23T08:37:31+07:00
Otitis Media
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Otitis Media

Oleh :
dr. Tanessa Audrey Wihardji
Share To Social Media:

Target penatalaksanaan otitis media adalah resolusi dari gejala, serta mencegah atau mengurangi kemungkinan rekurensi. Seringkali tidak perlu diberikan antibiotik karena sistem imun anak dapat melawan infeksi dengan sendirinya, sementara anak dianjurkan untuk istirahat, penambahan cairan, dan pemberian analgesik. Namun, terkadang antibiotik diperlukan untuk menangani kasus berat, atau otitis sudah lebih dari 2‒3 hari.[3,17,18]

Medikamentosa

Otitis media dengan gejala ringan-sedang umumnya akan sembuh secara spontan dan hanya membutuhkan terapi suportif berupa pemberian analgesik. Pemberian kortikosteroid tidak terbukti bermanfaat pada kasus otitis media dengan efusi. Pertimbangkan untuk melakukan watchful waiting jika gejala otitis media akut (OMA) tanpa komplikasi.[3,17,18]

Analgesik

Analgesik bermanfaat untuk mengatasi nyeri, demam, dan rasa tidak nyaman akibat otitis media. Analgesik dapat sistemik, seperti ibuprofen (10 mg/kg setiap 6 jam) atau paracetamol (15 mg/kg setiap 6 jam).[3,18]

Analgesik topikal dapat diberikan bila tidak terdapat perforasi timpani, berupa suspensi telinga antipyrine / benzocaine. Ulasan Cochrane terhadap 5 studi mengenai analgesik topikal untuk penderita OMA anak dan dewasa menyimpulkan bahwa terdapat bukti yang terbatas terkait efektivitas obat tetes telinga dalam 30 menit setelah diaplikasi. Namun, hasil studi tidak jelas apakah hasil dari perjalanan penyakit alami, efek plasebo karena menerima terapi, efek menenangkan dari cairan apa pun di telinga, atau efek dari obat tetes itu sendiri.[3,11]

Antibiotik

Antibiotik dapat diberikan secara oral maupun topikal. Pada anak di bawah 6 bulan, antibiotik diberikan tanpa perlu melakukan penundaan pemberian. Sedangkan untuk pasien usia di atas 6 bulan dengan otitis media ringan-sedang, yaitu keadaan umum baik dan stabil, otalgia tidak berat, dan demam tidak lebih dari 39 derajat Celsius, lakukan observasi selama 2‒3 hari. Jika gejala tidak membaik, baru diberikan antibiotik.[6,7,17]

Antibiotik lini pertama adalah amoxicillin dengan dosis 75‒90 mg/kg BB/hari. Untuk menjamin kepatuhan minum obat antibiotik maka pemberian dosis yang lebih jarang lebih dianjurkan, seperti satu atau dua kali dalam sehari. Selain itu, dipilih juga durasi terapi antibiotik pada OMA yang lebih singkat yaitu 5‒7 hari.[3,6,7]

Antibiotik lain dipilih jika pasien memiliki riwayat mengonsumsi amoxicillin dalam waktu 30 hari sebelumnya, atau bersamaan pasien juga mengalami konjungtivitis purulen, atau pasien alergi terhadap penisilin. Antibiotik lain misalnya golongan sefalosporin (cefdinir, cefpodoxime, cefuroxime), trimetoprim-sulfametoxazol (kotrimoksazol), dan makrolida (azithromycin, clarithromycin).[3,6,7]

Jika gejala menetap selama 4‒6 hari, berikan amoxicillin clavulanate 90 mg/kg 1 kali per hari selama 10 hari. Ceftriaxon intravena/intramuskular dapat diberikan dengan dosis 50 mg/kgBB satu kali per hari, selama 3 hari pada pasien dengan muntah atau resisten terhadap amoxicillin clavulanate. Jika tetap tidak ada respon terhadap terapi, berikan clindamycin oral 30-40 mg/kgBB dalam dosis terbagi 4 kali per hari, dan lakukan timpanosentesis untuk kultur dan uji resistensi. Ganti antibiotik sesuai hasil kultur dan uji resistensi yang dilakukan.[3]

Antihistamin

Antihistamin dan dekongestan sering digunakan dalam pengobatan otitis media. Namun, berdasarkan penelitian terkini maka pedoman terbaru dalam terapi otitis media tidak direkomendasikan rutin memberi antihistamin maupun dekongestan. Tidak terbukti kombinasi kedua obat ini bermanfaat secara klinis, bahkan terdapat potensi penggunaan antihistamin dapat memperpanjang durasi efusi otitis media. Untuk itu, antihistamin, dekongestan, maupun keduanya tidak disarankan untuk otitis media efusi.[6,13]

Tindakan Operatif

Tindakan operatif yang dapat dilakukan pada otitis media adalah timpanosentesis, miringotomi, dan mastoidektomi.

Timpanosentesis

Timpanosentesis merupakan tindakan untuk diagnostik sekaligus terapeutik berupa insersi jarum pada bagian anterior membrane timpani untuk drainase cairan telinga tengah. Cairan yang diaspirasi kemudian dapat dilakukan kultur dan uji resistensi untuk mengidentifikasi patogen penyebab dan resistensi obat. Timpanosintesis dipertimbangkan untuk dilakukan pada:

  • Anak dengan gangguan sistem imun
  • Neonatal dengan OMA curiga patogen yang invasif
  • Pasien yang sudah diterapi dengan antibiotik namun tidak ada perbaikan gejala lokal maupun sistemik (sepsis)
  • Pasien OMA terkomplikasi yang sedang dilakukan pemeriksaan patogen etiologis dari cairan tubuh lainnya, seperti darah atau cairan serebrospinal[12]

Miringotomi

Miringotomi merupakan tindakan insisi membran timpani dengan ukuran yang lebih besar daripada timpanosentesis. karena tujuan tindakan ini adalah untuk mengeluarkan cairan supurasi pada OMA supuratif menuju kanal telinga. Membran timpani akan sembuh dengan sendirinya dalam durai hari hingga beberapa minggu. Miringotomi dapat juga dilakukan disertai pemasangan tuba timpanostomi. Pemasangan tuba ini bertujuan untuk drainase cairan telinga tengah dalam jangka waktu yang lebih panjang. Pemilihan tuba ventilasi dilihat dari berbagai aspek seperti butuh berapa lama tuba ventilasi dipasang (6‒9 bulan, 9‒18 bulan, dan lebih dari 2 tahun) dengan mempertimbangkan peningkatan resiko komplikasinya dan keadaan membran timpani saat pemeriksaan.[12]

Mastoidektomi

Salah satu indikasi mastoidektomi adalah otitis media supuratif kronis (OMSK) dengan atau tanpa kolesteatoma. Mastoidektomi memberikan akses untuk mengangkat matriks kolesteatoma atau sistem sel udara mastoid (osteitis/periostitis) serta memberikan kemudahan bagi operator karena dapat visualisasi tulang temporal yang sulit untuk dilihat jika tindakan dilakukan dari kanal auditori eksterna.[12,14]

Referensi

3. Ramakrishnan K, Sparks RA, Berryhill WE. Diagnosis and Treatment of Otitis Media. University of Oklahoma Health Sciences Center, Oklahoma City, Oklahoma. Am Fam Physician. 2007 Dec 1;76(11):1650-1658.
6. Waseem M, Aslam M. Otitis Media. Medscape. 2020. Diakses dari: https://emedicine.medscape.com/article/994656-overview#a1.
7. Forgie S, Zhanel G, Robinson J. Management of acute otitis media. Paediatr Child Health. 2009;14(7):457-464.
11. Lieberthal SA, Carroll AE, Chomaitree T, Ganiats TG, Hoberman A, Jackson MA, et al. The Diagnosis and Management of Acute Otitis Media. Pediatrics March 2013, 131 (3) e964-e999; DOI: https://doi.org/10.1542/peds.2012-3488.
12. Donaldson JD. Acute Otitis Media. Medscape. Updated 2019. Diakses dari: https://emedicine.medscape.com/article/859316-overview#a1.
13. Bonney AG, Goldman RD. Antihistamines for children with otitis media. Can Fam Physician. 2014;60(1):43-46.
14. Isaacson B. Mastoidectomy. Medscape. Updated 2019. Dia: https://emedicine.medscape.com/article/1890933-overview#a1.
17. Ear Infection. Central Disease Control. 2019. Available from: https://www.cdc.gov/antibiotik-use/community/downloads/Preventing-and-Treating-Ear-Infections-H.pdf.
18. Harmes KM. Blackwood RA. Burrows HL. et al. Otitis Media: Diagnosis and Treatment. American Family Physician website. 2013

Diagnosis Otitis Media
Prognosis Otitis Media

Artikel Terkait

  • Pencegahan Otitis Media Akut
    Pencegahan Otitis Media Akut
  • Durasi Penggunaan Antibiotik pada Otitis Media Akut
    Durasi Penggunaan Antibiotik pada Otitis Media Akut
  • Penggunaan Antiseptik pada Otitis Media Supuratif Kronis
    Penggunaan Antiseptik pada Otitis Media Supuratif Kronis
  • Antibiotik Topikal VS Sistemik untuk Otitis Media Supuratif Kronis
    Antibiotik Topikal VS Sistemik untuk Otitis Media Supuratif Kronis
  • Peranan Pipa Ventilasi Telinga pada Otitis Media dengan Efusi
    Peranan Pipa Ventilasi Telinga pada Otitis Media dengan Efusi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 14 Maret 2025, 22:42
Apakah boleh melakukan spooling pada suspek OMSK?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, sy ada pasien perempuan dgn keluhan telinga keluar cairan sdh 1 th yll, riwayat sblm munculnya keluhan sering menggunakan headset dan mengorek...
Anonymous
Dibalas 04 November 2024, 08:22
H2O3 3% sebagai terapi perofrasti membran timpani amankah untuk ibu hamil?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
izin dok, untuk kasus MT perforasi dengan sekret aktif, amankah cuci telinga dgn H2O2 3% pada ibu hamil? karena cairan masih keluar trima kasih
Anonymous
Dibalas 06 Januari 2024, 10:23
Perdarahan di telinga tengah
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok, tadi saya dapat pasien tampak seperti kecoklatan/ada darah di telinga tengah yang sudah lama. Keluhan telinga seperti kemasukan air, tinnitus -,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.