Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Sinus Preaurikular general_alomedika 2022-06-30T15:29:07+07:00 2022-06-30T15:29:07+07:00
Sinus Preaurikular
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Sinus Preaurikular

Oleh :
dr. Devina Sagitania
Share To Social Media:

Sinus preaurikular merupakan kelainan kongenital dari jaringan lunak preaurikular yang dapat terjadi pada satu atau kedua telinga. Sinus preaurikular terjadi akibat tidak sempurnanya perkembangan arkus brankialis pertama dan kedua, dimana struktur anatomi tersebut merupakan pembentuk telinga luar dan telinga tengah. Sinus preaurikular juga dapat terjadi akibat malformasi celah brankial pertama aurikula.[1,2]

Menurut posisi pembukaan, sinus preaurikular dapat dibagi menjadi dua tipe, yakni tipe umum dan varian. Pada tipe umum, lubang terdapat di area depan cabang heliks asenden, Sedangkan pada tipe varian, lubang terdapat di belakang garis imajiner tragus ataupun di tepi belakang tragus cabang heliks asenden. Tipe umum lebih sering terjadi dibandingkan tipe varian.[1,2]

Preauricular_sinus-min Smooth_O, Wikimedia Commons, 2015.

Diagnosis sinus preaurikular biasanya dapat ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik, yaitu adanya lubang kecil di area telinga luar dengan lokasi predileksi tersering di depan aurikula yang terlihat sejak lahir. Bila sinus preaurikular terinfeksi, pasien mengeluhkan nyeri, bengkak, keluar sekret dari area lubang.[3]

Bayi dengan sinus preaurikular harus menjalani evaluasi uji audiometri formal.  Anak dengan sinus preaurikular memiliki risiko gangguan pendengaran permanen lima kali lipat lebih besar dibandingkan pada populasi umum. Sinus preaurikular dapat menjadi indikasi utama adanya sindrom-branchio-oto-renal (BOR), salah satu penyebab paling umum dari gangguan pendengaran herediter.[12-14]

Sinus preaurikular bersifat asimptomatik dan tidak memerlukan tatalaksana khusus, kecuali pencegahan terhadap infeksi dengan melakukan pembersihan muara dari sumbatan dengan cairan antiseptik secara rutin. Bila terjadi infeksi, tatalaksana yang dapat dilakukan meliputi pemberian antibiotik, insisi drainase, pembedahan.

Referensi

1. Widodo et al. Recurrent preauricular fistula surgery guided by fistulography. Journal of Pediatric Surgery Case Reports. 2022.
2. Jiang et al. Resecting the Lesion Combined with Local Flap Repairing for the Treatment of Infected Congenital Preauricular Fistula. International Journal of General Medicine. 2021.
3. Kavuturu et al. Preauricular Sinus: A Novel Approach. Indian J Otolaryngol Head Neck Surg. 2012.
12. Roth DA, Hildesheimer M, Bardenstein S, et al. Preauricular skin tags and ear pits are associated with permanent hearing impairment in newborns. Pediatrics 2008; 122:e884.
13. Kochhar A, Fischer SM, Kimberling WJ, Smith RJ. Branchio-oto-renal syndrome. Am J Med Genet A 2007; 143A:1671.
14. Bellini C, Piaggio G, Massocco D, et al. Branchio-Oto-renal syndrome: a report on nine family groups. Am J Kidney Dis 2001; 37:505.

Patofisiologi Sinus Preaurikular
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 16 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.