Indikasi Cholecystectomy
Indikasi cholecystectomy atau kolesistektomi yang paling umum adalah kolelitiasis atau batu empedu yang disertai gejala berupa nyeri kolik bilier. Namun, pada kolelitiasis asimtomatik, cholecystectomy juga dapat dilakukan bila ada kondisi khusus, seperti diameter batu empedu >3 cm, sindrom Mirizzi, kantong empedu sudah tidak berfungsi, kantong empedu kalsifikasi, polip kantong empedu berukuran >10 mm, atau kondisi yang mengarah pada keganasan.[6-8]
Selain kolelitiasis, indikasi lain cholecystectomy adalah penyakit kantong empedu yang kompleks seperti kolesistitis akut, pankreatitis kolelitiasis, cholecystoduodenal fistula, koledokolitiasis, ileus kolelitiasis, acalculous cholecystitis, dan keganasan pada kantong empedu.[4,6,9]
Saat operasi berlangsung di kamar bedah, sekitar 1–10% cholecystectomy laparoskopi mungkin memerlukan perubahan menjadi cholecystectomy terbuka. Faktor preoperatif yang mempengaruhi hal ini antara lain adanya dilatasi saluran empedu, pembedahan cito, dan kebiasaan merokok. Temuan intraoperatif yang menjadi faktor risiko antara lain adanya perdarahan intraoperasi >1 L, membutuhkan transfusi atau terdapat perdarahan di bed of gallbladder.[10]