Edukasi Pasien Penanganan Dislokasi Temporomandibular Joint
Edukasi pasien terkait penanganan dislokasi temporomandibular joint (TMJ) harus dilakukan dengan tepat dan cermat. Edukasi yang baik bertujuan untuk membantu keberhasilan tindakan, serta mencegah perkembangan dislokasi berulang.[12,13]
Dislokasi TMJ umumnya merupakan kondisi darurat sehingga pada awal tindakan kadang sulit mendapatkan tanda tangan tertulis dalam formulir informed consent. Namun, informed consent dapat diperoleh dari keluarga pasien atau kepada pasien secara verbal. Setelah tindakan selesai, segera dimintakan kepada pasien diiringi dengan penjelasan bahwa dislokasi TMJ adalah kondisi darurat sehingga persetujuan awal telah dilakukan secara verbal terlebih dahulu.[14]
Untuk meningkatkan keberhasilan perawatan, pasien harus diberikan edukasi pasca tindakan di antaranya sebagai berikut:
- Tidak boleh melepas bandage sebelum waktunya (minimal 3 hari atau sesuai penilaian dokter gigi), karena pemasangan bandage bertujuan untuk membatasi gerak rahang pasien pasca penanganan dislokasi
- Setelah waktunya bandage dapat dilepas oleh dokter gigi atau oleh pasien/keluarga sendiri, dokter gigi perlu mengajarkan kepada pasien/keluarga untuk melepas bandage tersebut
- Harus konsumsi makanan yang halus dan tidak menyuap makanan dalam bentuk besar selama 3−4 minggu, hal ini bertujuan untuk menghindari berulangnya dislokasi TMJ
- Minum obat analgesik dan muscle relaxant hingga nyeri hilang saja, karena obat tersebut bukan antibiotik yang harus dikonsumsi sampai habis[1,3]
Untuk mencegah komplikasi dislokasi kronis atau berulang, sangat disarankan kepada pasien untuk melakukan fisioterapi agar otot-otot sekitar TMJ mengalami peningkatan kekuatan. Fisioterapi yang disarankan minimal selama 1 bulan, dengan kunjungan 1‒2 kali dalam seminggu.[1]