Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Penanganan Dislokasi Temporomandibular Joint general_alomedika 2023-08-14T08:36:22+07:00 2023-08-14T08:36:22+07:00
Penanganan Dislokasi Temporomandibular Joint
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Penanganan Dislokasi Temporomandibular Joint

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Indikasi penanganan dislokasi temporomandibular joint (TMJ)  adalah pada penderita dislokasi TMJ, yang bertujuan untuk mengembalikan processus condylaris ke posisi normal di dalam fossa glenoidea. Indikasi tindakan ini dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu penanganan dislokasi TMJ akut, kronis, dan persisten.[1]

Dislokasi Temporomandibular Joint Akut

Penanganan dislokasi TMJ akut adalah penanganan kasus baru yang pertama kali. Biasanya dilakukan dengan pendekatan konservatif, di mana semakin dini penanganan dilakukan maka semakin besar keberhasilannya. Penanganan dislokasi TMJ akut yang segera dan berhasil akan memberikan prognosis yang baik, yaitu tidak akan terulang di masa depan.[1,2]

Pendekatan Konservatif Intraoral

Teknik yang paling umum dilakukan pada kondisi ini adalah metode intraoral, yaitu metode Hippocrates dan metode wrist pivot. Kedua metode ini memberikan tingkat keberhasilan yang baik, nyeri yang minimal, dan waktu yang relatif cepat. Tingkat keberhasilan metode intraoral mencapai 96,7%.[1,2]

Pendekatan Konservatif Ekstraoral

Pada dislokasi TMJ unilateral, metode ekstraoral dapat menjadi pilihan. Namun, metode ini lebih menyakitkan dan memakan waktu lebih lama jika dibandingkan dengan dua teknik sebelumnya. Tingkat keberhasilan metode ekstraoral juga jauh lebih rendah, yaitu 54,5%. Oleh karena itu, pilihan menggunakan teknik ekstraoral hanya dilakukan pada kasus yang memiliki potensi pasien menggigit atau memiliki riwayat infeksi kronis, misalnya pasien dengan demensia atau hepatitis. [1,2]

Pendekatan Konservatif Medikamentosa

Pendekatan konservatif medikamentosa dilakukan dengan obat-obatan seperti analgetika, antiinflamasi, tranquilizer, dan sedatif. Indikasi utama pada pemberian obat-obatan dalam penanganan dislokasi TMJ adalah untuk menghilangkan nyeri dan spasme otot. Dasar pemikirannya adalah, ketika nyeri dan spasme otot hilang, maka mandibula akan tereposisi secara otomatis.[3]

Golongan analgesik yang sering digunakan untuk penanganan dislokasi TMJ adalah paracetamol, aspirin, asam mefenamat, ibuprofen dan metampiron. Golongan antiinflamasi contohnya dexamethasone dan metilprednisolon. Golongan tranquilizer seperti chlorpromazine dan promethazine. Sedangkan, contoh golongan sedatif adalah diazepam dan fenobarbital.[3]

Dislokasi Temporomandibular Joint Kronis

Insidensi dislokasi TMJ kronis atau berulang berkisar 22%. Pada kasus ini, dibutuhkan metode kombinasi konservatif dan minimal invasif. Metode minimal invasif yang dapat dipilih adalah teknik injeksi botulinum, injeksi autologus, dan proloterapi/skleroterapi. Secara jangka panjang, metode minimal invasif seringkali tidak efektif sehingga biasanya tetap memerlukan pendekatan invasif.[1,4]

Pendekatan Minimal Invasif Injeksi Botulinum

Pengamatan dan evaluasi pada teknik injeksi botulinum melaporkan tidak ada dislokasi TMJ berulang selama 5 bulan pasca penanganan. Namun, penggunaan botulinum sebagai pilihan penanganan dislokasi TMJ perlu memperhatikan dengan seksama indikasinya, karena memiliki sifat toksin yang cukup tinggi.[5]

Pendekatan Minimal Invasif Injeksi Autologus

Pada penanganan dislokasi TMJ kronis dengan teknik injeksi autologus, diasumsikan mobilitas processus condylaris akan berkurang dalam waktu lama sehingga dapat mencegah dislokasi berulang. Tingkat keberhasilan perawatan ini sekitar 80%, tetapi memiliki risiko efek samping terbentuknya fibrosis.[1]

Pendekatan Minimal Invasif Proloterapi/Skleroterapi

Dilaporkan 91% pasien dislokasi TMJ kronis yang dilakukan proloterapi/skleroterapi tidak mengalami dislokasi TMJ berulang selama 6 bulan pasca perawatan.[1,6]

Dislokasi Temporomandibular Joint Persisten

Sebesar 30% dari total dislokasi TMJ yang datang ke dokter/dokter gigi menunjukkan gejala dislokasi persisten. Jika dislokasi persisten terjadi selama lebih dari 3 atau 4 minggu, maka pendekatan konservatif tidak akan memberikan hasil yang efektif.[1]

Pendekatan Invasif

Pada dislokasi TMJ persisten, pendekatan invasif perlu dilakukan misalnya:

  • Represif: pembukaan kapsul artikular
  • Eminektomi: pemotongan eminensia artikularis
  • Kondilektomi: pemotongan kondilus
  • Osteotomi: pengurangan tulang
  • Protesis: pembuatan kondilus artificial atau tiruan[1]

 

Referensi

1. Prechel U, Ottl P, Ahlers OM, Neff A. The treatment of temporomandibular joint dislocation - A systematic review. Dtsch Arztebl Int. 2018;115(5):59–64.
2. Papoutsis G, Papoutsi S, Klukowska-Rötzler J, Schaller B, Exadaktylos AK. Temporomandibular joint dislocation: A retrospective study from a swiss urban emergency department. Open Access Emerg Med. 2018;10:171–6.
3. Saleh E. Penanganan Temporomandibular Disorder Non Bedah. Univ Muhammadiyah Yogyakarta. 2015;
4. Balon P, Vesnaver A, Kansky A, Kočar M, Prodnik L. Treatment of end stage temporomandibular joint disorder using a temporomandibular joint total prosthesis: The Slovenian experience. J Cranio-Maxillofacial Surg. 2019;47(1):60–5.
5. Mercuri LG. Temporomandibular Joint Disorder Management in Oral and Maxillofacial Surgery. J Oral Maxillofac Surg. 2017;75(5):927–30.
6. Ahrari F, Madani AS, Ghafouri ZS, Tunér J. The efficacy of low-level laser therapy for the treatment of myogenous temporomandibular joint disorder. Lasers Med Sci. 2014;29(2):551–7.

Pendahuluan Penanganan Dislokasi...
Kontraindikasi Penanganan Dislok...
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 28 Februari 2023, 08:53
Rujukan dokter spesialis untuk kasus dislokasi temporomandibular joint
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat pagi, dokter. Untuk kasus dislokasi temporomandibular joint berulang hingga timbul keluhan nyeri sebaiknya dirujuk ke dokter spesialis apa ya, dok?...
drg. Annisa Widiandini
Dibalas 20 September 2021, 13:28
Gangguan TMJ (temporomandibular joint) pasca perawatan ortho - Orthodontia Ask The Expert
Oleh: drg. Annisa Widiandini
1 Balasan
Alo drg. Irvanda, Sp.Ort, pasien datang mengeluhkan sendi rahang kanannya terkadang sering terasa sakit dan ada bunyi saat membuka mulut. Hal ini mulai...
dr.Siti Chasanah Syariatin
Dibalas 28 Januari 2021, 15:15
Reposisi dislokasi TMJ kapan harus masuk kamar operasi - Ortopedi Ask The Expert
Oleh: dr.Siti Chasanah Syariatin
3 Balasan
Alo dr. Hendra, mohon diskusi.. Kapan dislokasi sendi mandibula harus dilakukan reposisi di dalam kamar operasi? Terimakasih  

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.