Teknik Apus Darah Tepi
Teknik pemeriksaan apus darah tepi memerlukan persiapan yang baik untuk mendapatkan hasil yang akurat serta terpercaya. Terdiri dari persiapan pasien termasuk pemberian inform consent, persiapan peralatan, teknik pengambilan darah, pengiriman sampel ke laboratorium, hingga teknik pembuatan slide film.[1,8,10-14]
Persiapan Pasien
Apus darah tepi merupakan pemeriksaan medis yang bersifat invasif, karena itu pasien harus diberikan penjelasan secara lengkap ataupun informed consent terkait prosedur pemeriksaan. Sebaiknya dijelaskan bahwa darah yang diambil berasal dari vena tepi, kegunaan dan tujuan pemeriksaan, serta efek yang dapat timbul setelah pemeriksaan seperti nyeri akibat pengambilan darah. Penjelasan lengkap terkait prosedur pemeriksaan akan memberikan gambaran kepada pasien sehingga pasien dapat nyaman dalam menjalaninya.[11,12,15]
Perlu dijelaskan pula, agar tidak menimbulkan rasa sakit yang berlebih sebaiknya pasien diminta untuk rileks. Keberhasilan pemeriksaan bergantung pada kerjasama yang baik antara pasien dan petugas pengambil darah. Pengambilan darah bisa dilakukan bersamaan dengan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium lainnya, yaitu di area antebrachial. Jika pengambilan darah dilakukan pada ujung jari, sebaiknya dipilih jari tengah atau jari manis. Pada pasien bayi, penusukan bisa dilakukan di tumit.[11,12,15]
Persiapan Peralatan
Peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaan apus darah tepi adalah:
- Spidol marker atau stiker nama untuk memberikan identitas pasien pada objek gelas
- Kapas alkohol 70− 90% untuk membersihkan area penusukan lancet
Object glass untuk meletakkan sampel darah
Lancet atau jarum untuk pengambilan darah kapiler
- Rak pencuci object glass
- Larutan metanol
- Giemsa 3% dalam larutan phosphat buffer salin, berfungsi untuk mewarnai sel darah
- Pinset dan pipet
- Mikroskop
- Minyak emersi, berfungsi untuk memperjelas objek yang diamati dengan mikroskop, melindungi lensa objektif mikroskop, dan meningkatkan daya resolusi mikroskop
- Alat hitung yang dipergunakan untuk menghitung jumlah komponen darah[1,3,11,16]
Posisi Pasien
Posisi pasien yang disarankan adalah posisi yang rileks dan nyaman, seperti berbaring atau duduk. Pasien harus merasa rileks dan senyaman mungkin sehingga memudahkan dalam pengambilan darah.[15,16]
Prosedur pemeriksaan
Prosedur pemeriksaan apus darah tepi terdiri dari mengambil sampel darah tepi, membuat apusan darah tipis dan darah tebal, membuat pewarnaan Giemsa, diakhiri dengan menganalisis apus darah tepi di bawah mikroskop.
Pengambilan Sampel Darah Tepi
Sebelum pengambilan sampel darah, sebaiknya identitas pasien ditulis dulu pada objek gelas. Pengambilan sampel harus dilakukan dengan bersih dan steril, yaitu:
- Petugas cuci tangan dan gunakan sarung tangan
- Bersihkan jari manis atau jari tengah pasien dengan kapas alkohol, kemudian biarkan mengering
- Tusuk jari yang telah bersih tersebut dengan lancet disposable
- Tekan jari tersebut dengan lembut hingga keluar darah
- Teteskan darah pertama seukuran 5 mm pada object glass yang sudah diberikan identitas, kira kira 1 cm dari identitas pasien
- Teteskan lagi darah yang kedua kira-kira 2 cm dari tetesan darah pertama
- Tekan jari yang luka dengan kapas alkohol hingga perdarahan berhenti, jika diperlukan tutup dengan plester [1-3,12-16]
Pengambilan sampel darah juga dapat dalam jumlah banyak, yang kemudian ditampung pada botol yang berisi antikoagulan. Cara ini bermanfaat karena dapat dibuat apusan darah tepi lebih dari satu, dan menghindari risiko penusukan berulang jika terjadi kesalahan pada saat pembuatan sediaan apus darah tepi. Selain itu, alat kapiler dapat juga digunakan untuk menyerap sampel darah.[1-3,12-16]
Alat kapiler memiliki diameter sekitar 1,1‒1,2 mm. Cara penggunaannya adalah:
- Masukkan salah satu ujung alat kapiler ke dalam tabung berisi darah dengan zat antikoagulan sehingga darah terserap ke dalam tabung
- Ambil darah secukupnya kemudian tekanlah bagian ujung atas alat kapiler sehingga darah yang telah masuk dalam alat kapiler kembali keluar
- Untuk apus darah tepi, teteskan darah dari alat kapiler di atas object glass secukupnya[1-3,12-16]
Pembuatan Apusan Darah Tipis dan Darah Tebal
Setelah darah diteteskan pada object glass, langkah selanjutnya adalah membuat apusan darah tipis dan darah tebal. Berikut langkah yang dilakukan untuk membuat apusan darah tipis:
- Letakkan object glass dengan tetesan darah di atas meja atau permukaan yang datar.
- Fiksasi object glass dengan cara ditekan oleh jari telunjuk kiri (tangan tidak dominan) di ujung kaca tanpa stiker identitas
- Siapkan object glass lain yang berfungsi sebagai pendorong
- Dengan tangan kanan (tangan dominan), letakkan object glass pendorong di atas tetesan darah kedua, buatlah sudut 45 derajat
- Biarkan darah menyebar ke seluruh ujung object glass pendorong
- Tarik object glass pendorong ke belakang sekitar 5 mm, kemudian dorong ke arah depan dengan tetap mempertahankan sudut 45 derajat, dan tidak pernah terlepas dari object glass dengan tetesan darah
- Apusan darah tipis yang baik adalah apusan berbentuk lidah, rata, dan makin mengecil di bagian ujung
- Biarkan apusan ini mengering di suhu kamar[1-3,12-16]
Sedangkan cara pembuatan apusan darah tebal adalah sebagai berikut:
- Gunakan salah satu ujung object glass untuk menyebarkan tetesan darah pertama
- Ukuran apusan darah tebal kira kira 1,5–2 cm[1-3,12-16]
Gambar 3. Pembuatan Apusan Darah Tipis
Pewarnaan Giemsa
Setelah dilakukan pembuatan apusan darah tipis dan darah tebal, langkah berikutnya adalah pewarnaan Giemsa. Langkah pewarnaan meliputi sebagai berikut:
- Letakkan object glass dengan apusan darah yang sudah mengering di atas rak pencuci object glass
- Celup selama 30 menit apusan darah tipis ke dalam larutan metanol untuk memfiksasi eritrosit, selanjutnya biarkan mengering
- Hati-hati jangan sampai apusan darah tebal ikut tercelup larutan metanol
- Tetesi kedua apusan darah tipis dan tebal dengan larutan Giemsa 3%, biarkan selama 30 menit
- Siram dengan air mengalir hingga pewarna giemsa bersih
- Letakkan object glass dalam keadaan miring dan biarkan mengering[1-3,12-16]
Analisis dengan Mikroskop
Setelah membuat pewarnaan giemsa, langkah selanjutnya adalah analisis apus darah tepi di bawah mikroskop. Apusan darah tipis dapat dipergunakan untuk pemeriksaan sebagai berikut:
- mengidentifikasi dan menentukan spesies plasmodium
- melihat morfologi sel darah, misalnya melihat anemia mikrositik hipokromik
- menghitung jumlah sel darah, misalnya jumlah trombosit pada pasien demam dengue
Sedangkan apusan darah tebal digunakan untuk mengidentifikasi plasmodium dan cacing filaria, atau menghitung derajat parasitemia[1-3,12-16]
Follow Up
Sebelum dilakukan analisis mikroskopis, hasil apusan darah tipis dan darah tebal harus dievaluasi ulang oleh tenaga medis yang menguasai teknik laboratorium. Jika terjadi kesalahan yang mengakibatkan sediaan tidak dapat dianalisis, misalnya teknik apusan yang kurang baik, teknik fiksasi yang salah, atau kualitas pewarnaan yang tidak baik, maka prosedur pemeriksaan apus darah tepi harus diulang kembali. Selain itu pemeriksaan ulang dapat dilakukan jika ditemukan hasil yang abnormal. Pemeriksaan apus darah tepi adalah pemeriksaan yang aman untuk diulang kapanpun saat dibutuhkan.[1-5, 15,16]