Pendahuluan Skleroterapi Varises
Skleroterapi varises adalah proses ablasi yang ditargetkan pada varises dengan injeksi sklerosan cair atau sklerosan busa secara intravena. Vena yang terletak intradermal, subkutan, dan transfasial dapat ditangani dengan skleroterapi. Bahan sklerosan akan menghancurkan endotel vena. Vena lalu kolaps dan mengalami sklerosis membentuk jaringan ikat. Oleh sebab itu, tujuan dari terapi ini adalah pembentukan sklerosis dan bukan penanganan trombosis vena.[1]
Indikasi skleroterapi varises adalah untuk memperbaiki penampilan varises maupun mengurangi gejala seperti nyeri dan rasa terbakar akibat varises. Varises didefinisikan sebagai vena superfisial yang menonjol, berliku-liku, dan melebar, yang lebarnya dapat mencapai ≥4 mm. Skleroterapi biasanya dimulai secara berurutan dari sumber refluks proksimal ke distal dan dari varises yang lebih besar ke varises yang lebih kecil.[1,2]
Teknik skleroterapi varises dilakukan dengan cara menginjeksikan sklerosan ke dalam vena, baik dengan atau tanpa dituntun USG. Sklerosan yang digunakan dapat berupa sklerosan osmotik, sklerosan iritan, maupun sklerosan deterjen. Setelah tindakan usai, pasien dianjurkan untuk memakai stoking kompresi selama 5–7 hari.[1,2]
Kontraindikasi absolut skleroterapi varises adalah hipersensitivitas terhadap sklerosan, tromboemboli vena akut, infeksi pada area yang ingin di terapi, dan infeksi general yang parah. Komplikasi skleroterapi varises dapat berupa reaksi anafilaksis dan nekrosis jaringan, termasuk nekrosis kulit.[1,2]