Indikasi Lasik
Indikasi laser assisted in situ keratomileusis atau LASIK adalah untuk memperbaiki gangguan refraksi seperti miopia, astigmatisme, dan hipermetropia. Ada batasan gangguan refraksi yang dianjurkan untuk tindakan LASIK, yakni sebagai berikut:
- Miopia hingga -12.00 dioptri. Miopia yang lebih berat dapat dikerjakan dengan hasil akhir kemungkinan tidak emetropia dan risiko ektasia kornea lebih tinggi karena stroma yang diablasi lebih banyak
- Astigmatisme hingga 5 dioptri
Hipermetropia hingga +6.00 dioptri (optimal hingga +4.00 dioptri saja)[3-6]
Pasien yang masuk sebagai kandidat yang baik untuk operasi LASIK adalah yang memiliki karakteristik berikut:
- Usia >18 tahun, paling baik >21 tahun
- Gangguan refraksi stabil dalam 1 tahun terakhir (perubahan <0,5 dioptri)
- Ketebalan kornea cukup. Ketebalan stroma residual yang diharapkan >250 µm setelah LASIK
- Tidak ada infeksi mata, seperti konjungtivitis dan keratitis
- Tidak ada kelainan pada segmen anterior dan segmen posterior mata
- Tidak hamil atau menyusui dan tidak berencana untuk hamil dalam 6 bulan-1 tahun ke depan
- Ekspektasi yang realistik terhadap hasil LASIK
- Kooperatif dan bersedia untuk mengikuti rangkaian pemeriksaan preoperatif dan kontrol setelah operasi[2,4,7]
Beberapa alasan pasien memilih melakukan tindakan LASIK adalah:
- Ingin bebas dari penggunaan kacamata atau lensa kontak
- Alasan kosmetik, terutama pada pasien yang menggunakan kacamata lensa tebal
- Kesulitan menggunakan lensa kontak
- Keluhan aniseikonia pada kasus anisometropia[8]