Pendahuluan Pemeriksaan Fungsi Luhur
Pemeriksaan fungsi luhur merupakan suatu prosedur penilaian status neuropsikologis dan kemampuan kognitif suatu individu. Pemeriksaan ini dilakukan terutama pada pasien stroke atau cedera otak. Fungsi luhur merupakan hasil kerja asosiasi dan integrasi, dan pengolahan informasi antara bagian-bagian berbeda dari otak, yang mendasari tingkah laku/neurobehaviour seseorang.[1,2]
Penilaian fungsi luhur, mencakup beberapa aspek, yaitu:
- Fungsi kognitif: sensasi, persepsi, perhatian, pertimbangan
- Fungsi memori: immediate memory, recent memory, remote memory
- Fungsi bahasa: kefasihan berbahasa, tata bahasa dan sintaks
- Fungsi visuospasial: persepsi visual, koordinasi persepsi dan motorik
- Fungsi eksekutif: pemecahan masalah, inhibisi dan kontrol diri, pengambilan keputusan
- Fungsi praxi: performa motorik halus, keterampilan
- Fungsi emosi: stimulus, afek, impuls aktivitas[3,4]
Indikasi pemeriksaan fungsi luhur adalah bagian dari pemeriksaan neurologis. Terutama dilakukan bila terdapat kecurigaan adanya lesi di otak seperti stroke, atau cedera di otak yang secara klinis tidak jelas manifestasinya pada kemampuan fungsional pasien sehari-hari.[4-7]
Selain untuk tujuan diagnostik, pemeriksaan fungsi luhur juga dapat digunakan sebagai alat evaluasi dan prediksi terhadap kemampuan pasien menjalankan peran sosialnya di kehidupan sehari-hari. Tes-tes yang digunakan senantiasa dikembangkan agar tetap akurat dan valid dalam menggambarkan situasi dan kesulitan pekerjaan yang mungkin dihadapi di dunia nyata.[4-7]