Indikasi Pemeriksaan Fungsi Luhur
Indikasi pemeriksaan fungsi luhur adalah untuk pasien dengan kecurigaan gangguan fungsional atau defisit kognitif, dengan/tanpa riwayat gangguan pada otak sebelumnya, misalnya pada penderita stroke atau cedera otak. Penilaian ini bersifat melengkapi pemeriksaan neurologis lainnya, termasuk pemeriksaan pencitraan yang bertujuan untuk mencari lesi struktural dan anatomis di otak.[4,8]
Pada tahap awal, penegakan diagnosis adanya cedera atau penyakit otak dengan pemeriksaan fungsi luhur bisa dilakukan dengan metode skrining. Apabila hasil skrining menunjang kecurigaan adanya kelainan, maka harus segera dilakukan referral untuk melakukan pemeriksaan fungsi luhur dan status neuropsikologis secara lengkap.[4,8]
Pemeriksaan secara lengkap akan memberikan gambaran lebih mendetail mengenai manifestasi fungsional suatu kelainan di otak. Detail ini krusial untuk memperkirakan konsekuensi gangguan fungsional tersebut terhadap aktivitas sehari-hari, misalnya pada pekerjaan, sekolah, hubungan interpersonal, dan kemampuan menyetir. Pemeriksaan yang lengkap akan mengevaluasi aspek yang lebih luas untuk kebutuhan perencanaan tata laksana psikologis dan rehabilitasi.[4,6,8]
Indikasi Skrining
Skrining penilaian fungsi luhur diindikasikan pada kasus:
- Perubahan emosional dan fungsi kognitif yang berdampak negatif terhadap kehidupan sehari-hari, yang belum dapat diidentifikasi penyebabnya
- Kondisi medis yang dicurigai dapat mempengaruhi sel-sel otak, misalnya gangguan sirkulasi, malnutrisi kronis, toksisitas obat
- Gangguan fungsi sensorik dan motorik, baik onset akut maupun kronis
- Pasien yang gagal mengalami perbaikan setelah intervensi edukasi terapeutik pada kasus gangguan mental/kognitif sebelumnya[4,5,9]
Indikasi Penilaian Secara Lengkap
Penilaian fungsi luhur secara lengkap dan mendetail diindikasikan pada kasus:
- Hasil skrining cenderung mendukung adanya kelainan otak, seperti stroke
- Riwayat adanya cedera kepala dan/atau kelainan serta penyakit otak yang sudah terkonfirmasi, dan ingin mengetahui derajat gangguan fungsional yang ditimbulkan
- Riwayat adanya kelainan/penyakit otak, yang akan direhabilitasi jangka panjang
- Riwayat adanya kelainan/penyakit otak, yang akan dilakukan forensic determination untuk mengetahui apakah gejala mental/fungsional pasien saat ini termasuk malingering [4,6,9]