Teknik Pap Smear
Terdapat dua macam teknik pengambilan sampel pada Pap smear, yaitu teknik konvensional dan liquid based. Teknik konvensional menggunakan spatula dan brush untuk mengambil sampel, memindahkan sampel ke kaca preparat, lalu difiksasi.
Teknik liquid based menggunakan brush untuk mengambil sampel, lalu memindahkan sampel ke dalam tabung yang berisi cairan pengawet. Secara teori, teknik liquid based memiliki keunggulan interpretasi yang lebih mudah, dapat menyaring darah dan sisa-sisa sel serta dapat mendeteksi adanya human papilloma virus (HPV), gonorrhea, dan klamidia dalam sekali pengambilan sampel.[3]
Persiapan Pasien
Pasien harus diberikan informasi bagaimana proses Pap smear akan berlangsung, tujuan dilakukannya Pap smear, kemungkinan hasil yang dapat terjadi, kapan pasien harus mengambil hasil pemeriksaan dan waktu untuk follow up. Perlu dijelaskan juga pada pasien bahwa terkadang tindakan Pap smear perlu diulang akibat kesalahan teknis atau jika ditemukan gambaran abnormal yang mencurigakan. Diperlukan juga surat persetujuan tertulis, atau informed consent, yang ditanda tangani oleh pasien.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)