Pedoman Klinis Pemasangan Implan KB
Pedoman klinis yang perlu diingat tentang pemasangan implan KB adalah implan KB dipasang di lapisan subdermal pada bagian medial lengan atas yang non-dominan. Kapan waktu yang tepat untuk pemasangan disesuaikan dengan ada tidaknya metode kontrasepsi yang digunakan sebelumnya, apa jenis metode kontrasepsi sebelumnya, dan kondisi pasien saat itu. Selain itu, poin-poin lain yang perlu diingat adalah:
- Implan KB mengandung progestin saja, yaitu etonogestrel atau levonorgestrel
- Implan KB dapat digunakan oleh semua kelompok usia reproduktif dan dapat digunakan oleh wanita nulipara maupun multipara, di mana angka kehamilan setelah penggunaan hanyalah 0,05% (lebih rendah daripada intrauterine device)
- Implan KB juga dapat dipasang pada wanita menyusui dan wanita yang baru melahirkan (24–48 jam setelah melahirkan atau 6 minggu setelah melahirkan) dan wanita yang baru mengalami abortus (5 hari setelahnya)
- Kontraindikasi pemasangan implan KB adalah kehamilan, gangguan hati berat, riwayat kanker payudara, perdarahan pervaginam abnormal, dan alergi terhadap materi implan KB
- Teknik pemasangan implan KB dilakukan pada lengan atas, 8–10 cm dari medial epicondyle humerus, di kulit bagian subdermal
- Komplikasi pemasangan umumnya bersifat lokal dan sementara. Komplikasi akibat implan itu sendiri dapat berupa nyeri kepala, penambahan berat badan, jerawat, nyeri payudara, gangguan emosi, dan menstruasi ireguler
- Setelah pemasangan implan, pasien harus memiliki kartu penanda waktu implan KB dan diberi tahu bahwa KB dapat bertahan hingga 3-5 tahun tergantung jenis implan. Setelahnya, pasien harus datang kembali untuk removal implan dan penggantian dengan yang baru[3-6]