Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi Pasien Vakum Ekstraksi annisa-meidina 2024-04-02T11:09:15+07:00 2024-04-02T11:09:15+07:00
Vakum Ekstraksi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Edukasi Pasien Vakum Ekstraksi

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Edukasi pasien yang akan menjalani vakum ekstraksi perlu mencakup risiko kegagalan tindakan, yang mana akan memerlukan tindakan lanjutan dengan sectio caesarea. Jelaskan apa alasan tindakan diperlukan, apa yang akan dirasakan ibu selama tindakan, dan apa risiko tindakan.[1,3,5]

Prosedur dan Tujuan

Pasien perlu memahami secara menyeluruh tentang prosedur vakum ekstraksi, termasuk langkah-langkahnya dan tujuannya. Ini mencakup penjelasan mengenai penggunaan alat vakum untuk membantu mengeluarkan janin dari rahim dengan lembut. Jelaskan bahwa ibu mungkin akan merasakan tekanan atau ketidaknyamanan selama tindakan.[1-3,5]

Risiko dan Manfaat

Pasien harus diberi informasi yang jelas tentang risiko dan manfaat dari vakum ekstraksi. Ini termasuk kemungkinan risiko seperti robekan jaringan, perdarahan, atau infeksi, serta manfaatnya dalam mengurangi risiko komplikasi yang mungkin timbul dari proses persalinan yang panjang atau sulit.[1-3,5]

Proses Persalinan

Pemahaman tentang proses persalinan secara umum juga penting. Pasien perlu mengetahui tahapan-tahapan persalinan normal dan bagaimana vakum ekstraksi diintegrasikan ke dalamnya jika diperlukan. Jelaskan juga kemungkinan kegagalan tindakan, yang akan memerlukan tindakan lanjutan berupa sectio caesarea.[1-3,5]

Pilihan Alternatif

Pasien harus diberi informasi tentang opsi alternatif yang mungkin tersedia, seperti persalinan spontan, operasi caesar, atau metode bantuan lain. Ini memungkinkan pasien untuk terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan bersama dengan tim medis.

Setelah ibu dan keluarga mengerti, dokter sebaiknya meminta persetujuan terhadap ibu dan keluarga yang dapat membuat keputusan (seringkali suami jika hadir) dan dokumentasikan persetujuan tersebut sesuai aturan rekam medis setempat.[1,5]

Referensi

1. Garrison A. Vacuum Extraction. Medscape, 2022. https://emedicine.medscape.com/article/271175-overview
2. Tonismae T, Canela CD, Gossman W. Vacuum Extraction. StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459234/
3. Jeon J, Na S. Vacuum extraction vaginal delivery: current trend and safety. Obstet Gynecol Sci. 2017 Nov;60(6):499-505. doi: 10.5468/ogs.2017.60.6.499.
5. Nabi S. Vacuum as Instrument of Choice for Delivery. Asian Research Journal of Gynaecology and Obstetrics 2(2): 1-7, 2019; Article no.ARJGO.50251

Komplikasi Vakum Ekstraksi
Pedoman Klinis Vakum Ekstraksi

Artikel Terkait

  • Apakah Antibiotik Profilaksis Perlu Diberikan pada Semua Tindakan Kuretase
    Apakah Antibiotik Profilaksis Perlu Diberikan pada Semua Tindakan Kuretase
  • Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin
    Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 18 Februari 2025, 15:00
Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Untuk evakuasi intrauterin, gunakan metode aspirasi vakum manual (AVM) dan stop lakukan prosedur kuretase tajam atau D&C. Sejak tahun 2012, WHO...
Anonymous
Dibalas 23 Juni 2024, 21:19
Belum Haid setelah kuretase
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Halo dokter, untuk masa nifas pada px post kuretase maksimal hingga berapa minggu ya dok? Mendapat px dengan hpht 19 maret 2024, kemudian menjalankan...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 28 Februari 2024, 11:51
Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Sejak tahun 2012, WHO sudah tidak merekomendasikan prosedur kuretase tajam atau D&C untuk evakuasi intrauterin. D&C merupakan prosedur yang kurang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.