Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik USG Abdomen general_alomedika 2023-11-29T11:21:08+07:00 2023-11-29T11:21:08+07:00
USG Abdomen
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik USG Abdomen

Oleh :
dr. Meliyana
Share To Social Media:

Teknik pemeriksaan USG abdomen akan tergantung pada organ yang hendak diperiksa atau abnormalitas yang ingin dicari, tapi secara umum, persiapan pasien, peralatan, posisi, dan prosedural yang dibutuhkan untuk melakukan USG abdomen memiliki prinsip yang sama antar pasien.

Persiapan Pasien

Sebelum menjalankan USG abdomen, dokter perlu meminta informed consent dari pasien. Pedoman yang lama menyatakan bahwa pasien perlu berpuasa selama 4-6 jam karena adanya makanan di dalam saluran pencernaan dapat mengganggu visualisasi organ-organ di rongga abdomen. Namun, studi lebih lanjut menunjukkan bahwa puasa ternyata tidak meningkatkan kualitas diagnosis. Puasa terutama tidak diperlukan bagi kasus-kasus darurat. Sebagai persiapan USG abdomen, pasien dapat diminta meminum air untuk mengisi kandung kemih. Kandung kemih yang terisi dapat memudahkan analisis organ-organ di regio abdomen yang lebih rendah seperti apendiks.[6,17]

Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan USG abdomen adalah mesin USG dan gel ultrasound. Mesin USG terdiri dari transducer probe, central processing unit (CPU), monitor, keyboard dengan tombol kontrol, disk storage devices dan printer. Transducer tidak dapat menghantarkan gelombang ultrasonik dengan optimal bila terdapat udara antara permukaannya dengan kulit. Oleh karena itu, diperlukan gel ultrasound yang dioleskan ke permukaan perut pasien saat melakukan pemeriksaan USG abdomen.[18]

Posisi

Pasien yang hendak menjalani pemeriksaan USG abdomen diminta berbaring dalam posisi supinasi dengan posisi toraks sedikit lebih tinggi (10-20 derajat). Namun, pasien dapat dipindahkan ke posisi lateral dekubitus untuk meningkatkan visualisasi struktur tertentu misalnya kandung empedu.[1,3]

Prosedural

Setelah pasien berbaring sesuai posisi yang diharapkan, dokter mengoleskan gel ultrasound ke abdomen pasien dan menempelkan transducer. Dokter dapat menginstruksikan kapan pasien perlu menarik nafas atau membuang nafas serta kapan pasien perlu mengubah posisi untuk memudahkan visualisasi organ. Transducer akan mengeluarkan gelombang ultrasonik yang kemudian dipantulkan kembali oleh organ-organ abdomen dan tampak di monitor sebagai gambaran yang bisa diinterpretasikan.[1,3]

Dokter dapat menilai kondisi sistem gastrointestinal (lambung, usus halus, apendiks, dan kolon) serta kondisi hepar, kandung empedu, limpa, pankreas, dan aorta abdominalis. Kelainan yang diperiksa dapat berupa perforasi organ, perdarahan, inflamasi, batu, atau tumor.

Perforasi saluran cerna akan menunjukkan gambaran udara bebas intraperitoneal yang dapat ditemukan di kuadran kanan atas abdomen. Perforasi dapat disebabkan oleh tukak lambung, trauma tumpul atau penetrasi, faktor iatrogenik, benda asing, maupun neoplasma.[3,6]

Pada kasus apendisitis akut, pemeriksaan USG dapat merupakan sebuah tantangan apabila apendiks tidak dapat tervisualisasi dengan baik. Pada kasus ini, temuan berupa volume cairan yang meningkat, phlegmon, dan perubahan lemak pericecal dapat mengarahkan diagnosis ke apendisitis akut.[1,15]

Follow up

Setelah pemeriksaan selesai, dokter dapat menjelaskan interpretasi hasil USG kepada pasien dan memberikan informasi mengenai penyakit yang dialami pasien. Dokter juga mungkin menyarankan pemeriksaan lanjutan seperti endoskopi, computed tomography (CT) atau magnetic resonance imaging (MRI) bila dibutuhkan.

Pada kasus aneurisma aorta abdominalis, pasien harus melakukan USG follow up secara teratur untuk memonitor ukuran dan morfologi aneurisma. Semakin besar ukuran aneurisma, semakin sering follow up dilakukan. Rentang waktu yang disarankan untuk melakukan follow up adalah 1-3 tahun bila aneurisma berukuran kurang dari 4 cm.[1,12]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

1. Tomizama M, Shinozaki F. Abdominal ultrasonography for patients with abdominal pain as a first-line diagnostic imaging modality. Experimental and Therapeutic Medicine. 2017;3(5):1932–1936. doi: 10.3892/etm.2017.4209
3. Coppolino FF, Gatta G, Reginelli A, et al. Gastrointestinal perforation: ultrasonographic diagnosis. Critical Ultrasound Journal. 2013;5(Suppl 1):S4. doi: 10.1186/2036-7902-5-S1-S4
6. Atkinson NSS, Bryant RV, Dong Y, et al. How to perform gastrointestinal ultrasound: anatomy and normal findings. World Journal of Gastroenterology. 2017;23(38):6931–6941. doi: 10.3748/wjg.v23.i38.6931
12. Zucker EJ, Prabhakar AM. Abdominal aortic aneurysm screening: concepts and controversies. Cardiovascular Diagnosis and Therapy. 2018;8(Suppl 1):S108–S117. doi: 10.21037/cdt.2017.09.13
15. Andrzejewska M, Grzymisławski M. The role of intestinal ultrasound in diagnostics of bowel diseases. Prz Gastroenterol. 2018;13(1):1–5. doi: 10.5114/pg.2018.74554
16. Jang T. Focused Assessment with Sonography in Trauma (FAST). Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/104363-overview
17. Sinan T, Leven H, Sheikh M. Is fasting a necessary preparation for abdominal ultrasound?. BMC Med Imaging. 2003;3:1. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC183866/
18. Powers J, Kremkau F. Medical ultrasound systems. Interface Focus. 2011;1(4):477–489. doi: 10.1098/rsfs.2011.0027

Kontraindikasi USG Abdomen
Komplikasi USG Abdomen

Artikel Terkait

  • Alpha Blocker untuk Manajemen Batu Saluran Kemih
    Alpha Blocker untuk Manajemen Batu Saluran Kemih
  • Kolik Renal Mereda Bukan Tanda Hilangnya Batu Ginjal
    Kolik Renal Mereda Bukan Tanda Hilangnya Batu Ginjal
  • Red Flag Hematuria
    Red Flag Hematuria
  • Peningkatan Konsumsi Air Minum dan Pencegahan Batu Ginjal
    Peningkatan Konsumsi Air Minum dan Pencegahan Batu Ginjal
  • Penggunaan Ketorolac Intranasal vs Intravena untuk Terapi Kolik Renal Berat – Telaah Jurnal Alomedika – Artikel Terkini!
    Penggunaan Ketorolac Intranasal vs Intravena untuk Terapi Kolik Renal Berat – Telaah Jurnal Alomedika – Artikel Terkini!

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Januari 2025, 06:58
Ikterik tanpa demam sudah 1 hari disertai nyeri tekan perut sebelah kanan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter sy ad pasien laki2 27 th dgn ikterik pada konjunctiva dan wajah baru 1 hari terakhir. Tidak disertai demam, mual, muntah. Ad bab cair 3x...
Anonymous
Dibalas 28 Februari 2024, 11:22
Benjolan keras di perut pasien anak disertai nyeri tekan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Saya memiliki pasien anak berumur 3 tahun datang dengan keluhan nyeri perut sejak 3 hari. Saat inspeksi tampak benjolan pada regio epigastrium dan saat saya...
Anonymous
Dibalas 22 November 2022, 14:38
Diet untuk penderita batu ginjal - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Kurnia Sp.GK, ada pasien yang sudah di USG ditemukan batu ginjal, sudah diberikan obat dan dinyatakan sembuh. Namun beberapa lama kemudian kambuh...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.