Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Hipnoterapi dan Terapi Relaksasi general_alomedika 2022-12-23T10:58:43+07:00 2022-12-23T10:58:43+07:00
Hipnoterapi dan Terapi Relaksasi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Hipnoterapi dan Terapi Relaksasi

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Teknik hipnoterapi dan terapi relaksasi tidak membutuhkan persiapan khusus, baik untuk ruangan maupun untuk pasien. Terdapat beberapa metode yang bisa digunakan pada terapi relaksasi, seperti progressive muscular relaxation, deep breathing, meditasi dan mindfulness, serta guided imagery.

Persiapan Pasien

Tidak ada persiapan khusus untuk melakukan hipnoterapi maupun terapi relaksasi. Pasien hanya diminta mempersiapkan diri agar bisa senyaman mungkin, melepaskan sepatu, dan melonggarkan baju.[10]

Untuk menilai efikasi terapi, pasien diminta mengisi instrumen untuk mengukur tingkat ketidaknyamanan yang dialami sebelum sesi terapi dimulai, yang akan dibandingkan dengan tingkat ketidaknyamanan pascaterapi.[10]

Persiapan Ruangan

Ruangan yang digunakan adalah ruangan dengan luasan cukup dan udara sejuk. Ruangan sebaiknya tenang atau, bila ada suara-suara, bisa diblokir dengan white noise seperti suara air mengalir atau musik yang lembut. Ruangan sebaiknya mempunyai pencahayaan yang cukup, tetapi tidak terlalu terang.[10]

Posisi Pasien

Posisi pasien untuk hipnoterapi maupun terapi relaksasi biasanya adalah berbaring atau duduk. Prosedur terapi dilakukan pada posisi yang paling nyaman bagi pasien.[10]

Prosedural

Terdapat beberapa metode terapi relaksasi yang bisa dipilih sesuai keperluan pasien. Beberapa contohnya adalah progressive muscular relaxation, deep breathing, meditasi dan mindfulness, serta guided imagery.[1,2]

Hipnoterapi

Sebelum hipnoterapi, pasien harus diperiksa terlebih dahulu untuk mengetahui apakah dirinya bisa dihipnosis atau tidak. Hipnosis melibatkan penurunan kewaspadaan pasien terhadap lingkungan (subconscious) dan memberikan sugesti saat subconscious.[1]

Hipnoterapi digunakan untuk menginduksi hipnosis, yaitu kondisi trance-like di mana pasien mempunyai konsentrasi dan fokus yang meningkat. Hipnosis diinduksi dengan sejumlah instruksi dan sugesti yang terdiri dari repetisi verbal dan gambaran mental untuk memengaruhi persepsi, perasaan, pikiran, dan perilaku pasien.[2]

Deep Breathing (Teknik Napas Dalam)

Teknik pernapasan merupakan teknik relaksasi yang paling sederhana dan efektif untuk mengendalikan kecemasan dan ketegangan motorik. Teknik yang disarankan dalam deep breathing adalah pernapasan abdominal, yakni sebagai berikut:

  1. Pasien diminta duduk dengan posisi satu tangan di atas dada dan tangan yang lain di atas perut
  2. Pasien diminta untuk menarik napas lewat hidung dan mengembangkan perut (bukan dada) kemudian melepaskan pelan-pelan lewat mulut
  3. Pasien diminta menarik napas dalam 4 hitungan kemudian menahan napas dalam 4 hitungan dan melepaskannya lewat mulut dalam 8 hitungan

Meditasi dan Mindfulness

Meditasi merupakan sejumlah teknik (termasuk meditasi mantra dan mindfulness) yang melibatkan pelatihan pikiran atau induksi tingkat kesadaran imparsial dan kewaspadaan terhadap peristiwa sensori, emosional, serta kognitif saat ini. Dengan teknik meditasi, pasien menjadi waspada terhadap fungsi tubuh, sensasi, perasaan, pikiran, persepsi, dan lingkungan di sekitarnya.[2]

Pada kondisi ini, pasien akan mampu untuk memprioritaskan pikiran dan perasaannya, memisahkan pikiran-pikiran yang tidak efektif dan destruktif dengan pikiran-pikiran yang bermanfaat, serta memilih pikiran mana yang harus diperhatikan.[2]

Progressive Muscular Relaxation (PMR)

Prosedur progressive muscular relaxation (PMR) melibatkan aktivitas meregangkan dan merelaksasikan kelompok otot secara berurutan. Proses peregangan dan relaksasi dilakukan berurutan mulai dari kelompok otot di kepala dan leher sampai kaki. Versi lain dari latihan PMR adalah yoga dan senam peregangan.[1]

Fokus latihan PMR adalah secara sengaja dan terus menerus meredakan ketegangan pada beberapa kelompok otot dengan cara meregangkan dan merelaksasikan kelompok-kelompok otot secara berurutan. Sistem lokomotor adalah sistem yang mudah terpengaruh oleh stres. Perbaikan tekanan pada sistem lokomotor diharapkan akan memperbaiki gejala-gejala psikologis.[11]

Guided Imagery

Guided imagery adalah teknik di mana pasien diberikan sugesti berupa bayangan mental yang menenangkan. Modalitas terapi ini biasanya diawali dengan sesi relaksasi dengan modalitas lain, misalnya deep breathing. Kemudian, imajinasi pasien dipandu untuk membayangkan gambaran mental yang sesuai dengan masalah pasien dan kemudian dipandu untuk membayangkan kondisi yang lebih rileks dan terfokus.[2]

Relaksasi Benson

Relaksasi Benson dimulai dengan meminta pasien untuk berbaring atau duduk dengan posisi paling nyaman dan kemudian menutup mata. Selama intervensi, pasien diminta memblokir pikiran-pikiran intrusif dengan kata atau frase yang menenangkan. Pasien kemudian diminta bernapas pelan-pelan dari hidung dan mengeluarkan napas tersebut lewat mulut, sambil terus mengulangi kata atau frase yang menenangkan.[6]

Pasien kemudian diminta untuk merelaksasikan otot-ototnya mulai dari kedua kaki lalu naik ke atas. Setelah pasien merasa nyaman, pasien diminta membuka mata dan mempertahankan posisi sampai tercapai kenyamanan yang diinginkan.[6]

Follow Up

Latihan relaksasi harus diulang sendiri oleh pasien di rumah secara teratur untuk bisa mencapai efikasi optimal dalam penanganan spektrum gangguan cemas. Pasien yang mendapatkan hipnoterapi dapat diajari self-hypnosis agar bisa melakukan di rumah.[6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Dadashi M, Modirkhamaneh S. Hypnosis vs. Progressive Muscle Relaxation as Cognitive-Therapeutic Interventions: Insights into Reducing EFL Learners’ Test Anxiety. Translation Studies. 2018;06:10. http://www.eltsjournal.org/archive/value6%20issue4/9-6-4-18.pdf
2. Lee C, Crawford C, Hickey A. Active Self-Care Therapies for Pain (PACT) Working Group. Mind–Body Therapies for the Self-Management of Chronic Pain Symptoms. Pain Med. 2014;15:S21–39. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24734857
6. Kamal M, Herawati T. The effect of sleep hygiene and relaxation Benson on improving the quality of sleep among health failure patients: A literature review. IJNHS. 2019;2:101–7. http://ijnhs.net/index.php/ijnhs/article/view/69
7. Zhang Y, Montoya L, Ebrahim S, et al. Hypnosis/Relaxation Therapy for Temporomandibular Disorders: A Systematic Review and Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials. J Oral Facial Pain Headache. 2015;29:115–25. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25905529
8. Adachi T, Fujino H, Nakae A, et al. A Meta-Analysis of Hypnosis for Chronic Pain Problems: A Comparison Between Hypnosis, Standard Care, and Other Psychological Interventions. International Journal of Clinical and Experimental Hypnosis. 2014;62(1):1-28. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24256477
9. Ju W, Ren L, Chen J, Du Y. Efficacy of relaxation therapy as an effective nursing intervention for post‑operative pain relief in patients undergoing abdominal surgery: A systematic review and meta‑analysis. Exp Ther Med. 2019;18(4):2909-16. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/31555379
10. Joshi P. Effect of Mitchell Relaxation technique and general mobility exercises on postpartum eclampsia, stress and stress induced convulsions- A Case Study. IOSR-JDMS. 2013;10:23–7.
11. Dolbier CL, Rush TE. Efficacy of abbreviated progressive muscle relaxation in a high-stress college sample. International Journal of Stress Management 2012;19:48–68. https://psycnet.apa.org/record/2012-04979-002

Kontraindikasi Hipnoterapi dan T...
Komplikasi Hipnoterapi dan Terap...

Artikel Terkait

  • Olahraga Sebagai Terapi untuk Gangguan Cemas
    Olahraga Sebagai Terapi untuk Gangguan Cemas
  • Pengaruh Durasi Tidur Anak pada Risiko Gangguan Jiwa
    Pengaruh Durasi Tidur Anak pada Risiko Gangguan Jiwa
  • Penatalaksanaan Nonfarmakologis untuk Gangguan Kecemasan
    Penatalaksanaan Nonfarmakologis untuk Gangguan Kecemasan
  • Suplementasi Vitamin B pada Cemas dan Depresi
    Suplementasi Vitamin B pada Cemas dan Depresi
  • Efek Terapi Plasebo pada 9 Gangguan Psikiatri – Telaah Jurnal Alomedika
    Efek Terapi Plasebo pada 9 Gangguan Psikiatri – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
Dibuat 30 April 2025, 21:17
Buku psikiatri anak dan remaja beserta obat dan dosisnya
Oleh: dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
0 Balasan
Alo dokter. Ada yang tau gak buku psikiatri anak dan remajaBerserta dosis2 obatnya?Terimakasih
Anonymous
Dibalas 01 Februari 2025, 08:46
Terapi insomnia dan ansietas pada pasien usia kerja
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, mhn arahan dan step terapi mengenai pasien usia kerja 30-35 thn dg kecenderungan insomnia dan ansietas....jika mungkin ada gangguan psikotik,...
dr.Wilda Florentina S
Dibalas 04 April 2024, 14:43
Hubungan serangan cemas akut pada penurunan saturasi oksigen
Oleh: dr.Wilda Florentina S
2 Balasan
Izin Bertanya kepada Dokter Spesialis dan Dokter umum, saya pernah menemukan pasien dengan serangan cemas akut dgn keluhan merasa seperti tercekik di tempat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.