Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi Pasien Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA) general_alomedika 2023-08-04T10:16:58+07:00 2023-08-04T10:16:58+07:00
Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA)
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Edukasi Pasien Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA)

Oleh :
dr.Monica Cynthia
Share To Social Media:

Edukasi pasien pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA) adalah cara pengambilan spesimen, interpretasi hasil dari pemeriksaan BTA, dan langkah selanjutnya setelah pemeriksaan.

Pengambilan Spesimen

Tenaga kesehatan perlu mengawasi dan memberikan edukasi bagaimana cara mengeluarkan dahak yang benar agar spesimen sputum benar-benar berasal dari paru-paru dan bukan hanya air liur (saliva).

Karena pengumpulan spesimen sputum dilakukan menggunakan sistem (Sewaktu-Pagi) SP atau Sewaktu-Sewaktu (SS), maka pengumpulan dahak tidak dilakukan hanya satu kali saja. Pengumpulan sputum yang kedua dilakukan keesokan harinya pada pagi hari setelah bangun tidur atau sewaktu pasien di tempat pemeriksaan.[14]

Pasien diminta untuk tidak makan terlebih dahulu sebelum mengumpulkan spesimen sputum, pasien boleh menggosok gigi namun tidak dianjurkan berkumur dengan cairan antiseptik.[1,4,6,7,10,11]

Pemeriksaan BTA untuk Menegakkan Diagnosis

Pemeriksaan BTA merupakan pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada pasien yang dicurigai tuberkulosis bila fasilitas kesehatan tidak terdapat tes cepat molekuler (TCM). Apabila hasil pemeriksaan BTA dinyatakan positif, maka pasien didiagnosis tuberkulosis dan selanjutnya diperlukan kepatuhan pasien untuk menjalani pengobatan tuberkulosis secara tuntas.[13]

Untuk memantau kepatuhan minum obat pasien, diperlukan salah satu anggota keluarga pasien untuk memantau setiap kali pasien minum obat. Setelah pengobatan tahap pertama selesai (3 bulan), maka pemeriksaan BTA akan kembali dilakukan untuk menilai keberhasilan pengobatan.[9]

Apabila dari pemeriksaan BTA ini didapatkan hasil negatif dari kedua spesimen sputum yang dikumpulkan, namun gejala klinis pasien mengarah adanya infeksi tuberkulosis, maka pasien dianjurkan menjalani pemeriksaan lainnya seperti pemeriksan radiologi rontgen toraks, dan/atau kultur biakan bakteri Mycobacterium tuberculosis, sesuai dengan fasilitas yang ada atau rujukan.[9]

Pemeriksaan BTA sebagai Pemantauan Terapi

Pemantauan kemajuan hasil pengobatan pada orang dewasa dilaksanakan dengan pemeriksaan ulang dahak secara mikroskopis, yang mana lebih baik dibandingkan dengan pemeriksaan radiologis.

Pemeriksaan spesimen dilakukan sebanyak 2 kali (sewaktu dan pagi). Hasil pemeriksaan dinyatakan negatif bila ke 2 spesimen tersebut negatif dan bila salah satu spesimen positif atau keduanya positif maka pemeriksaan ulang dahak tersebut dinyatakan positif. Pemeriksaan lanjutan dilakukan pada akhir tahap intensif, pada bulan ke 5 pengobatan, dan di akhir pengobatan.[13,14]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Komplikasi Apa Saja yang Diakibatkan Tuberkulosis. 2020. http://www.klikpdpi.com/index.php?mod=article&sel=9492
4. Mulyadi, Mudatsir, Nurlina. Hubungan Tingkat Kepositifan Pemeriksaan Basil Tahan Asam (BTA) dengan Gambaran Luas Lesi Radiologi Toraks pada Penderita Tuberkulosis Paru yang Dirawat Di SMF Pulmonologi RSUDZA Banda Aceh. J Respir Indo. 2011;31(3):133-7. http://arsip.jurnalrespirologi.org/wp-content/uploads/2011/07/jri-jul-2011-133-7.pdf
6. Center for Disease Control and Prevention. Diagnosis of Tuberculosis Disease. In: Core Curriculum on Tuberculosis: What the Clinician Should Know. 6th edition. 2021. https://www.cdc.gov/tb/education/corecurr/pdf/CoreCurriculumTB-508.pdf
7. National Jewish Health. TB NAAT, Smear, Culture, and Identification of Acid Fast Bacilli. 2023. https://www.nationaljewish.org/for-professionals/diagnostic-testing/adx/tests/acid-fast-bacilli-afb-smear-culture-clinical-specimen-only-naat-on-firs
9. AACC Laboratorium Test Online. Acid Fast Bacillus Testing. 2021. https://labtestsonline.org/tests/acid-fast-bacillus-afb-testing
10. Baghaei P, Tabarsi P, Farnia P, Radaei AH, Kazempour M, Faghani YA, Mirsaeidi M, Novin A, Chitsaz E, Mansouri D, Masjedi MR, Velayati AA. Utility of Gastric Lavage for Diagnosis of Tuberculosis in Patients who are Unable to Expectorate Sputum. J Glob Infect Dis. 2011 Oct;3(4):339-43.
11. Ryu YJ. Diagnosis of pulmonary tuberculosis: recent advances and diagnostic algorithms. Tuberc Respir Dis (Seoul). 2015 Apr;78(2):64-71.
12. Kementerian Kesehatan RI. Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Mikroskopis TB. 2012.
13. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. 2011. H.32-33.
14. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis. 2016. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._67_ttg_Penanggulangan_Tuberkolosis_.pdf

Komplikasi Pemeriksaan Bakteri T...
Pedoman Klinis Pemeriksaan Bakte...

Artikel Terkait

  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Interpretasi Rontgen Toraks
    Interpretasi Rontgen Toraks
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
    Vaksin TB Generasi Baru Terbukti Tidak Efektif
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 12:12
Panduan pengobatan Tuberkulosis (TB) bulan ke 2 apakah ada guideline baru?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon maaf mau tanya adakah pedoman cara pemeberian obat tb terbaru. Yang saya tahu tahap lanjutan itu konsumsi obatnya seminggu 3 kali dibulan...
dr.Melanita hardiyati
Dibalas 05 Maret 2025, 13:36
Tatalaksana Terbaru Pemberian OAT Pada Pasien TB
Oleh: dr.Melanita hardiyati
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya kepada senior dan teman sejawat. Apakah pemberian OAT TB kategori 1 fase intensif dan fase lanjutan dapat diminum secara digabung...
dr.Feby Diana Rutman
Dibalas 20 Februari 2025, 19:02
Kasus TBC paru dengan hasil rontgen TBC aktif dengan TCM no detected
Oleh: dr.Feby Diana Rutman
4 Balasan
Alo dokter mohon ijin konsul dsn diskusi, saya dokter di puskesmas memiliki pasien perempuan berumur 62 tahun, datang dengan keluhan batuk >2 bulan, demam...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.