Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Komplikasi Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA) general_alomedika 2023-08-04T10:16:52+07:00 2023-08-04T10:16:52+07:00
Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA)
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Komplikasi Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA)

Oleh :
dr.Monica Cynthia
Share To Social Media:

Komplikasi pemeriksaan bakteri tahan asam atau BTA dapat dialami oleh pasien saat melakukan pemeriksaan. Komplikasi ini tergantung dari cara pengambilan sputum. Penggunaan alat bronkoskopi dapat menyebabkan iritasi dan striktur pada saluran pernapasan.

Pada prosedur pemeriksaan BTA dengan metode batuk spontan atau dengan induksi batuk biasanya tidak ada efek samping berbahaya yang timbul. Namun, apabila pasien terlalu kuat batuk saat mengeluarkan dahak mungkin akan terjadi iritasi di bagian tenggorokan pasien.[4]

Sedangkan apabila pengumpulan spesimen dahak dilakukan dengan prosedur bronkoskopi atau gastric aspiration, maka kemungkinan komplikasi yang timbul adalah iritasi di sepanjang saluran pernapasan yang dimasukkan selang bronkoskopi atau selang gastric aspiration.

Biasanya pasien akan mengeluhkan nyeri di hidung, atau tenggorokannya atau rasa terbakar, nyeri saat menelan, keluar darah saat batuk atau meludah atau rasa perih di tenggorokan saat pasien batuk. Salah satu komplikasi berat pengambilan dahak dengan bronkoskopi pada pasien terintubasi adalah perdarahan di paru hingga pneumothorax.[4,8]

Pengumpulan dahak juga sebaiknya dilakukan di ruang terbuka dan mendapat sinar matahari langsung atau di ruangan dengan ventilasi baik untuk mengurangi kemungkinan penularan karena percikan dahak yang infeksius.[12]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

4. Mulyadi, Mudatsir, Nurlina. Hubungan Tingkat Kepositifan Pemeriksaan Basil Tahan Asam (BTA) dengan Gambaran Luas Lesi Radiologi Toraks pada Penderita Tuberkulosis Paru yang Dirawat Di SMF Pulmonologi RSUDZA Banda Aceh. J Respir Indo. 2011;31(3):133-7. http://arsip.jurnalrespirologi.org/wp-content/uploads/2011/07/jri-jul-2011-133-7.pdf
8. Hagan G, Nathani N. Clinical review: tuberculosis on the intensive care unit. Crit Care. 2013 Sep 27;17(5):240.
12. Kementerian Kesehatan RI. Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Mikroskopis TB. 2012.

Teknik Pemeriksaan Bakteri Tahan...
Edukasi Pasien Pemeriksaan Bakte...

Artikel Terkait

  • Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
    Pengobatan Tuberkulosis Fase Intensif
  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Interpretasi Rontgen Toraks
    Interpretasi Rontgen Toraks
  • Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
    Penanganan Tuberkulosis Anak di Indonesia
  • TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis
    TCM atau Tes Cepat Molekuler untuk Diagnosis Tuberkulosis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 25 September 2025, 18:32
Tbc reinfeksi atau bronchopneumonia? Bagaimana melakukan diagnosisnya?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin diskusi dok. Pasien anak 3 tahun datang dgn keluhan demam 4 mgg,batuk4 mgg, bb turun tidak ada kontak tbc skrg, kgb tdk membesar, rontgen...
Anonymous
Dibuat 16 September 2025, 18:52
apakah aman pemberian OAT kategori 1 fase lanjutan berbeda kandungan meski sesuai dengan berat badan?
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter, izin bertanya terkait OAT kategori 1 fase lanjutan, ada sediaan yg berwarna kuning ( rifampisin 150mg/isoniazid 150mg ) dan sediaan warna hijau (...
dr.Yokha Pratama Edo
Dibalas 10 Agustus 2025, 18:12
Apakah kenaikan berat badan = menuju keberhasilan terapi pasien pada pasien TB yang sedang terapi OAT?
Oleh: dr.Yokha Pratama Edo
1 Balasan
ALO Dokter. Apakah obat tb bikin nafsu makan? Atau karna kuman tb sudah mulai mati, daya tahan tubuh naik, otomatis nafsu makan naik? Apakah ada. Keterangan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.