Indikasi Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA)
Indikasi pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA) ada pada seseorang yang dicurigai terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Gejala yang mungkin timbul pada seseorang yang terinfeksi tuberkulosis tergantung dari organ yang terinfeksi, baik paru maupun ekstraparu.
Tuberkulosis Paru
Seseorang yang terinfeksi tuberkulosis pada organ bagian paru-paru, dapat mengeluhkan gejala, seperti batuk dahak atau kering >2 minggu, batuk disertai darah, sesak napas, dan/atau nyeri dada[1,2,5]
Tuberkulosis Ekstraparu
Selain menginfeksi organ paru-paru, diketahui bakteri Mycobacterium tuberkulosis dapat menginfeksi organ lain diluar paru-paru sebagai berikut:
Kelenjar Getah Bening
Gejala yang timbul pada seseorang yang terinfeksi pada kelenjar getah bening dapat berupa pembengkakan pada kelenjar getah bening. Bagian tubuh yang paling sering yaitu area leher. Benjolan dapat membesar seiring waktu tanpa disertai rasa nyeri.[1,2,5]
Tulang
Gejala yang timbul apabila tulang terinfeksi tuberkulosis seperti osteomyelitis TB atau spondilitis TB adalah nyeri dan sulit bergerak pada tulang dan sendi, nyeri otot disekitar tulang yang terinfeksi, serta kelelahan tanpa sebab.[1,2,5]
Saluran Cerna
Sedangkan pada seseorang yang terinfeksi tuberkulosis saluran cerna (usus) akan timbul berbagai gejala pada pencernaan seperti nyeri perut, diare, mual dan muntah, nafsu makan berkurang sampai berat badan menurun drastis.[1,2,5]
Otak
Pada seseorang yang terinfeksi tuberkulosis pada otak, seperti meningitis TB, akan sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kondisi kegawatdaruratan dengan gejala seperti seperti kejang, demam tinggi, muntah proyektil, penurunan kesadaran, demam tinggi, serta nyeri kepala hebat.[1,2,5]
Selain gejala-gejala yang telah disebutkan diatas, dapat ditemukan gejala penyerta lainnya yang timbul pada seseorang yang terkena tuberkulosis, antara lain:
- Demam terus menerus
- Berat badan menurun drastis
- Keringat pada malam hari walaupun tidak dalam kondisi kegerahan[1,2,5]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja