Indikasi Rontgen Sinus
Indikasi rontgen sinus adalah sebagai pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis kelainan pada sinus paranasal, seperti sinusitis, anomali kongenital, tumor, polip, kondisi alergi, komplikasi dari infeksi, obstruksi, dan fraktur. Sinusitis merupakan penyakit yang paling sering ditemukan di praktek sehari-hari, dan sering menjadi indikasi pasien melakukan pemeriksaan rontgen sinus.[1,2]
Rontgen sinus tidak direkomendasikan sebagai pemeriksaan rutin untuk pasien sinusitis, karena banyak kasus cukup didiagnosis dengan pemeriksaan fisik. Sinusitis tanpa komplikasi tidak membutuhkan pemeriksaan pencitraan. Namun, ketika gejala berulang atau refrakter meskipun sudah dengan pengobatan yang memadai, maka perlu dilakukan rontgen sinus untuk evaluasi diagnostik lebih lanjut.[17]
Rontgen sinus polos memiliki peran terbatas dalam diagnosis sinusitis, yaitu hanya terlihat pada 60% persen kasus. Berdasarkan indikasi letak kelainan sinus, rontgen sinus dapat diambil dari beberapa posisi seperti Caldwell, Waters, dan lateral. Berikut indikasi rontgen sinus berdasarkan posisi:
Caldwell
Rontgen sinus posisi Caldwell, atau disebut juga posisi occipitofrontal, adalah untuk menunjukkan posisi anatomi sinus frontal, sinus etmoid, dasar sinus maksilaris, dasar sella turcica, crista galli, septum hidung, dan turbinate nasal medial dan inferior.[3,4]
Waters
Rontgen sinus posisi Waters, atau posisi occipitomental, menunjukkan posisi anatomi maxillary antra dengan jelas. Sinus frontal terproyeksi oblik, dan sinus sphenoid dapat dinilai saat mulut pasien dalam posisi terbuka ketika pengambilan rontgen. Sinus etmoid tidak dapat dinilai baik dengan posisi ini. Rontgen sinus posisi Waters dapat menilai keadaan inflamasi, serta kelainan pada epitel dan jaringan lunak pada area odontik. Sinusitis dapat didiagnosa dengan tepat dari pemeriksaan rontgen sinus posisi Waters.[1,3,5]
Lateral
Rontgen sinus posisi lateral menunjukkan posisi anatomi sinus sphenoid dan frontal. Posisi lateral juga dapat menilai jaringan lunak nasofaring dan adenoid.[3]