Teknik Ekstraksi Benda Asing Hidung
Teknik ekstraksi benda asing hidung atau corpus alienum hidung dipilih sesuai dengan jenis, ukuran, dan posisi benda asing. Selain itu, kemampuan kooperasi pasien juga perlu dipertimbangkan. Teknik yang dilakukan dapat berupa tindakan noninvasif seperti ekshalasi paksa dan mother’s kiss atau tindakan invasif seperti direct instrumentation dan balloon catheter.[2,6]
Persiapan Pasien
Sebelum melakukan ekstraksi benda asing secara invasif, minta informed consent pada pasien (bila dewasa) atau keluarga pasien (bila pasien anak-anak). Dokter menjelaskan mengenai langkah prosedur yang akan dilakukan, tujuan, dan risiko komplikasi yang mungkin terjadi selama proses atau setelah tindakan.[2,6]
Persiapkan alat emergency airway untuk mengantisipasi aspirasi benda asing ke jalan napas pasien. Pasien anak yang gelisah dan tidak kooperatif biasanya memerlukan sedasi dan tindakan biasanya perlu dilakukan di ruang operasi.[2,6]
Peralatan
Peralatan yang diperlukan untuk ekstraksi benda asing hidung dapat berupa:
- Lampu kepala
- Spekulum nasal
- Bag-valve mask
-
Alligator atau bayonet forceps
- Hooked probe
Balloon catheter (Fogarty biliary catheter)
- Kuret
Suction apparatus (Frazier catheter)[2]
Premedikasi pada pasien dapat berupa campuran dekongestan topikal dan anestesi lokal. Obat biasanya diberikan 3–4 tetes dari campuran keduanya dan ditunggu untuk bereaksi setidaknya 3–5 menit setelah pemberian. Contoh obat-obatan yang digunakan adalah sebagai berikut:
- Vasokonstriktor atau dekongestan topikal untuk memaksimalkan visualisasi dan mempermudah ekstraksi, misalnya fenilefrin 0,5% atau oksimetazolin 0,05%
- Anestesi lokal (jika perlu) menggunakan lidokain 1–4% tanpa epinefrin[2,6]
Posisi Pasien
Posisi yang tepat sangat dibutuhkan untuk memvisualisasi benda asing dan menjaga stabilitas kepala saat tindakan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko trauma dan epistaksis akibat alat yang digunakan saat ekstraksi. Posisi yang direkomendasikan adalah sniffing position, baik dalam kondisi tidur terlentang atau duduk di pangkuan orang tua, dengan posisi dagu elevasi.[2,7]
Pasien anak duduk di pangkuan orang tua dengan posisi badan menghadap ke depan. Satu lengan orang tua merangkul tubuh dan lengan anak, sedangkan lengan lainnya berada di dahi anak dan mendorong ke bagian dada orang tua. Kedua tungkai anak berada di antara kedua tungkai orang tua. Opsi lain adalah melilitkan badan anak dengan selimut sebagai bentuk imobilisasi selama tindakan.[2, 7]
Prosedural
Terdapat beberapa opsi yang dapat disesuaikan dengan ukuran, jenis, dan lokasi benda asing dalam hidung, serta dengan kemampuan kooperasi pasien. Secara umum, opsi teknik ekstraksi dibedakan menjadi teknik noninvasif dan invasif.[2,6]
Teknik noninvasif dapat berupa ekshalasi paksa (lubang hidung yang tidak bermasalah ditutup lalu pasien diminta menghembuskan napas dengan kuat) atau berupa mother’s kiss. Namun, teknik noninvasif mungkin sulit berhasil untuk benda yang lebih kecil, sulit dilakukan oleh anak yang terlalu muda atau terlalu gelisah, dan inspirasi yang terlalu dalam mungkin menyebabkan benda masuk semakin dalam. Artikel ini akan membahas prosedur invasif secara lebih detail.[2,6]
Direct Instrumentation
Teknik ini dilakukan pada benda asing yang mudah dilihat dan tidak rapuh. Beberapa jenis instrumen yang bisa digunakan adalah hemostats, alligator forceps, dan bayonet forceps. Kekurangan teknik ini adalah adanya risiko aspirasi, nyeri, trauma mukosa hidung, dan epistaksis.[2,6]
Pengait (hook) dapat digunakan untuk benda asing yang mudah dilihat tetapi sulit diambil. Pengait diletakkan di belakang benda asing kemudian digerakkan ke anterior untuk mengeluarkan benda asing. Selain itu, flexible endoscope dapat digunakan untuk visualisasi, yang kemudian disertai dengan pengait untuk mengambil benda asing.[2,6]
Beberapa instrumen lain juga dapat digunakan dalam metode direct instrumentation, yakni wire loop, probe sudut kanan, suction, lem atau perekat, hingga magnet:
Wire loop digunakan untuk benda yang lonjong, keras, dan tidak menyumbat rongga nasal secara total seperti kancing atau baterai jam
Probe sudut kanan digunakan dengan cara melewati benda asing dalam hidung hingga sisi probe kanan dapat mendorong benda asing keluar dari hidung. Alat ini digunakan untuk benda asing berbentuk bulat seperti kancing atau lego
Suction dihubungkan dengan mesin suction bertekanan 100–140 mmHg. Setelah suction menyentuh benda asing dalam hidung, tarik benda dengan tekanan negatif ke arah anterior. Teknik ini biasanya digunakan untuk benda asing yang besar, halus, dan bulat
- Perekat cyanoacrylate bisa digunakan untuk merekatkan tangkai swab plastik ke benda asing selama 30–60 detik. Setelah merekat, tangkai ditarik ke anterior untuk menarik benda asing. Teknik ini baik digunakan untuk benda asing yang halus, bulat, dan kering
- Magnet biasanya digunakan untuk benda asing yang terbuat dari logam seperti baterai, mainan logam, atau bola yang terbuat dari logam[2,6]
Teknik Tekanan Positif
Prinsip ekstraksi benda asing dengan tekanan positif adalah mendorong benda asing yang ada di hidung dengan tekanan tinggi melalui lubang hidung sebelahnya atau melalui mulut. Teknik noninvasif yang disebutkan di atas (ekshalasi paksa dan mother’s kiss) juga memakai prinsip ini. Beberapa teknik invasif yang menggunakan tekanan positif adalah sebagai berikut:
- Suatu alat penyumbat lubang hidung seperti headset disambungkan ke selang oksigen. Selang lalu dihubungkan ke tabung oksigen 15 L/menit yang setara dengan 100–160 mmHg. Pasien duduk di pangkuan orang tua dan alat oklusi ditempatkan di lubang hidung yang tidak memiliki benda asing. Lalu, tekanan dari tabung oksigen dimanfaatkan untuk mendorong benda di hidung sebelah
- Suatu bag valve mask bisa dipasang pada mulut pasien sementara lubang hidung yang tidak memiliki benda asing ditutup. Pasien diimobilisasi dalam posisi Trendelenburg 30 derajat untuk menghindari aspirasi. Pasien dibuat bersin agar benda asing dapat keluar karena tekanan yang tinggi[6]
Teknik Balloon Catheter
Balloon catheter digunakan untuk mengambil benda bulat yang tidak dapat diambil dengan teknik direct instrumentation. Katater yang dapat digunakan adalah kateter foley (no. 5F–6F) dan kateter fogarty (no. 6 biliary atau no. 4 vascular). Kateter biliary fogarty lebih direkomendasikan daripada vascular fogarty catheter karena lebih kuat.[2,8-9]
Kateter dilumuri dengan anestesi topikal (lidokain 2%) kemudian pasien diposisikan supine. Dokter memasukkan kateter dan menginflasi balon kateter dengan udara atau air sebanyak 2 ml pada anak-anak dan 3 ml pada orang dewasa. Lalu, tarik kateter ke arah depan untuk memindahkan benda asing tersebut ke anterior.[2,8-9]
Follow Up
Setelah ekstraksi selesai, periksa ulang untuk memastikan apakah ada benda asing lain yang terdapat pada hidung. Pantau komplikasi yang mungkin terjadi seperti epistaksis dan trauma pada mukosa hidung. Jika terdapat tanda infeksi, sebaiknya pasien diberikan antibiotik. Jika terdapat tanda perforasi akibat benda asing seperti baterai dan magnet, segera konsultasikan ke bagian THT.[6]
Penulisan pertama oleh: dr. Junita Br Tarigan