Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pedoman Klinis Ekstraksi Benda Asing Telinga karyanti 2023-05-10T10:34:43+07:00 2023-05-10T10:34:43+07:00
Ekstraksi Benda Asing Telinga
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pedoman Klinis Ekstraksi Benda Asing Telinga

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Pedoman klinis ekstraksi benda asing atau corpus alienum telinga diawali visualisasi benda asing serta anatomi meatus akustikus eksterna sampai dengan membran timpani. Pertimbangan pemilihan teknik, seperti irigasi telinga, dikontraindikasikan pada keadaan tertentu, seperti perforasi membran timpani dan batu baterai. Keperluan rujuk ke dokter spesialis THT, seperti pada tuli konduktif berat maupun tuli sensorineural juga harus diperhatikan.[1,4]

Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan sebelum dan saat melakukan ekstraksi benda asing telinga adalah:

  • Pikirkan adanya penyebab penyakit lain yang menimbulkan otalgia, gatal pada telinga, gangguan pendengaran, atau keluhan lain pada telinga yang menyerupai gejala benda asing telinga
  • Lakukan pemeriksaan fisik telinga secara menyeluruh, disertai pemeriksaan kepala, mata, hidung, dan tenggorokan yang dapat berhubungan dengan telinga.
  • Prosedur ekstraksi benda asing dapat dibedakan berdasarkan jenis benda asing yang terdapat pada telinga, yaitu dengan cara ekstraksi mekanik, irigasi, suction, cyanoacrylate, serta menggunakan baby oil maupun lidokain pada serangga
  • Prosedur ekstraksi mekanik secara umum menggunakan forcep bayonet atau alligator
  • Prosedur irigasi menggunakan angiocatheter 20 gauge yang dihubungkan dengan syringe ukuran 60 ml, cairan yang digunakan adalah air biasa atau normal saline yang telah dihangatkan
  • Prosedur suction menggunakan metode suction adalah menghubungkan ujung angiocatheter 20 gauge ke alat suction

  • Prosedur cyanoacrylate dengan menggunakan sedikit cyanoacrylate pada ujung aplikator berujung kapas (cotton bud) dan didekatkan langsung ke benda asing
  • Serangga hidup dalam lubang telinga harus dimatikan atau diimobilisasi sebelum diekstraksi dengan menggunakan mineral oil, microscope oil, dan lidocaine

  • Benda asing berupa permen karet, styrofoam, dan superglue (cyanoacrylate) dapat dibersihkan dengan menggunakan aseton. Sedangkan manik-manik yang terbuat dari styrofoam dapat dibersihkan dengan menggunakan etil klorida[1,2,4,12]

Apabila tindakan sudah selesai, selalu lakukan pemeriksaan kedua telinga untuk memastikan tidak terdapat benda asing tambahan atau tertinggal. Selain itu, periksa kembali adanya komplikasi tindakan, seperti abrasi dinding telinga atau perforasi membran timpani. Komplikasi tindakan ekstraksi benda asing telinga dapat terjadi segera atau 24 jam kemudian, misalnya otitis eksterna atau gangguan pendengaran.[1,2,4,12]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Riawati

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Lotterman S, Sohal M. Ear Foreign Body Removal. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459136/
2. Kwong AOK, Meyers AD. Ear foreign body removal procedures. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/80507-overview
4. Government of Western Australia Child and Adolescent Health Service. Foreign body-Ear. Aug 2021-Aug 2024. https://pch.health.wa.gov.au/For-health-professionals/Emergency-Department-Guidelines/Foreign-body-Ear
12. Mingo K, Eleff D, Anne S, Osborne K. Pediatric ear foreign body retrieval: A comparison across specialties. Am J Otolaryngol. 2020 Mar-Apr;41(2):102167.

Edukasi Pasien Ekstraksi Benda A...

Artikel Terkait

  • Antibiotik Topikal vs Oral pada Otitis Eksterna Akut
    Antibiotik Topikal vs Oral pada Otitis Eksterna Akut
  • Metode Parent’s Kiss untuk Mengeluarkan Benda Asing dari Hidung Anak
    Metode Parent’s Kiss untuk Mengeluarkan Benda Asing dari Hidung Anak
  • Penggunaan Antiseptik pada Otitis Media Supuratif Kronis
    Penggunaan Antiseptik pada Otitis Media Supuratif Kronis
  • Tetes Telinga VS Krim dalam Penanganan Otomikosis
    Tetes Telinga VS Krim dalam Penanganan Otomikosis
  • Red Flags Anak Tertelan Benda Asing
    Red Flags Anak Tertelan Benda Asing

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 April 2025, 13:34
Apakah boleh diberikan tetes telinga antibiotik pada otitis eksterna?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya. Jika tidak tersedia otoskop difaskes/praktek kita, apakah kita boleh memberikan tetes telinga antibiotik pada kasus yg dicurigai...
Anonymous
Dibalas 14 Maret 2025, 22:42
Apakah boleh melakukan spooling pada suspek OMSK?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, sy ada pasien perempuan dgn keluhan telinga keluar cairan sdh 1 th yll, riwayat sblm munculnya keluhan sering menggunakan headset dan mengorek...
Anonymous
Dibalas 04 November 2024, 08:22
H2O3 3% sebagai terapi perofrasti membran timpani amankah untuk ibu hamil?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
izin dok, untuk kasus MT perforasi dengan sekret aktif, amankah cuci telinga dgn H2O2 3% pada ibu hamil? karena cairan masih keluar trima kasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.