Teknik Pemeriksaan Penciuman
Teknik pemeriksaan penciuman atau pemeriksaan fungsi penghidu dapat dibedakan menjadi teknik objektif dan subjektif. Teknik objektif biasanya hanya digunakan untuk keperluan riset karena membutuhkan peralatan yang lebih kompleks, contohnya metode olfactory evoked potentials atau functional magnetic resonance imaging. Teknik subjektif lebih umum dilakukan di praktik klinis sehari-hari, yaitu meliputi skrining awal, pemeriksaan kuantitatif, dan pemeriksaan kualitatif.[1,9,10]
Persiapan Pasien
Sebelum melakukan pemeriksaan penciuman, dokter perlu melakukan anamnesis yang rinci terlebih dahulu untuk menggali semua faktor yang dapat menyebabkan gangguan olfaktori. Dokter dapat menanyakan riwayat trauma kepala, penyakit sinonasal, infeksi saluran napas atas, riwayat penyakit neurodegeneratif atau tumor otak, dan kebiasaan merokok.[4]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)