Pedoman Klinis Auskultasi Suara Jantung
Pedoman klinis pemeriksaan auskultasi suara jantung yang perlu diperhatikan oleh dokter adalah identifikasi bunyi jantung apakah bunyi jantung normal, bunyi jantung tambahan, atau bising jantung (murmur) dengan memperhatikan sifat-sifat bunyi seperti frekuensi, intensitas, dan harmoni.
Pemeriksaan auskultasi suara jantung diindikasikan untuk mendeteksi adanya abnormalitas pada fungsi katup jantung serta informasi mengenai kelainan struktur jantung, menegakkan diagnosis maupun diagnosis banding, yang kemudian akan berkorelasi aktif dengan temuan pencitraan jantung atau pemeriksaan penunjang lainnya.[6,8,9]
Edukasi serta permintaan informed consent secara lisan maupun tulisan diperlukan sebelum auskultasi suara jantung berlangsung, agar pasien membuat keputusan yang terkonfirmasi.[1-4]
Gunakan diafragma dan bell stetoskop dengan tepat sesuai dengan area auskultasi supaya bunyi jantung dan bising jantung (jika ada) dapat terdengar dengan jelas dan baik.[3-6]
Lakukan pencatatan dan interpretasikan hasil dari pemeriksaan auskultasi suara jantung. Kemudian, berikan penjelasan kepada pasien tentang hasil pemeriksaan auskultasi suara jantung serta tindakan lanjutan maupun pemeriksaan penunjang, terutama echocardiography, yang akan dilakukan guna membantu penegakkan diagnosis.[6,8,10]