Farmakologi Asam Mefenamat
Farmakologi asam mefenamat adalah sebagai obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dengan efek antiinflamasi, analgetik, dan antipiretik. Mekanisme kerja asam mefenamat berhubungan dengan inhibisi sintesis prostaglandin.[12]
Farmakodinamik
Asam mefenamat menginhibisi aktivitas enzim siklooksigenase I dan II, sehingga pembentukan prekursor prostaglandin dan tromboksan menurun.
Efek terapeutik asam mefenamat disebabkan oleh penurunan sintesis prostaglandin. Prostaglandin berperan dalam sensitisasi saraf aferen dan potensiasi bradikinin dalam menyebabkan nyeri. Prostaglandin juga merupakan mediator inflamasi.[1,4,6,12]
Asam mefenamat juga menurunkan pembentukan tromboksan A2, yang menyebabkan inhibisi agregasi platelet. Asam mefenamat juga dapat menginhibisi enzim CYP1A2 pada hepar.
Asam mefenamat memiliki efek relaksasi otot polos, yaitu relaksasi kontraksi tonik uterus.[1,4,6,12]
Farmakokinetik
Farmakokinetik asam mefenamat secara oral cukup baik. Meskipun jarang, asam mefenamat memiliki efek hepatotoksik, sehingga pertimbangan klinis diperlukan sebelum penggunaannya.[1,8]
Absorpsi
Asam mefenamat diabsorpsi secara cepat pada traktus gastrointestinal (80%), dengan waktu puncak konsentrasi plasma dicapai dalam 2–4 jam. Pada dosis 250 mg, kadar puncak obat dalam darah adalah 2–6 mg/L. Pada dosis 500 mg, kadar yang dicapai adalah 4–24 mg/L.[1,12]
Distribusi
Volume distribusi asam mefenamat adalah 1,06 L/kg. Obat ini berikatan dengan protein plasma, dengan >90% berikatan dengan albumin. Asam mefenamat diekskresikan pada ASI.[1,12]
Metabolisme
Asam mefenamat dimetabolisme di hepar oleh isoenzim CYP2C9, menjadi 3-hidroksimetil asam mefenamat, yang kemudian dioksidasi menjadi asam 3-karboksimefenamat.[1,12]
Eliminasi
Waktu paruh eliminasi asam mefenamat adalah sekitar 2 jam. Asam mefenamat diekskresikan melalui urin sebanyak 52%, dan feses sebanyak 20%.[1,12]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli