Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Oksigen general_alomedika 2022-07-27T16:34:00+07:00 2022-07-27T16:34:00+07:00
Oksigen
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Oksigen

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Efek samping pemberian terapi oksigen yang harus menjadi perhatian adalah kelebihan pemberian oksigen. Hal ini akan menyebabkan hiperoksemia yang telah dikaitkan dengan perburukan luaran klinis dan bahkan kematian. Interaksi obat dapat terjadi antara oksigen dengan amiodarone dan bleomisin.[16]

Efek Samping

Oksigen adalah obat yang relatif aman. Namun pemberian oksigen berlebihan dapat menyebabkan keracunan. Toksisitas oksigen terjadi pada dua kelompok, yaitu ketika pasien terkena konsentrasi oksigen yang sangat tinggi untuk durasi yang singkat ataupun ketika pasien terkena konsentrasi oksigen yang lebih rendah namun dalam durasi yang lebih lama.

Kedua kasus tersebut dapat mengakibatkan toksisitas oksigen akut dan kronis. Toksisitas akut umumnya bermanifestasi pada sistem saraf pusat, sedangkan toksisitas kronis bermanifestasi pada paru. Kasus keracunan oksigen yang parah dapat menyebabkan kerusakan sel dan kematian.

Risiko efek samping berupa toksisitas oksigen secara khusus meningkat pada kelompok tertentu, seperti pasien yang menjalani terapi oksigen hiperbarik, pasien yang terpapar oksigen tingkat tinggi yang berkepanjangan, bayi prematur, dan penyelam bawah air.[4,16]

Sistem Respirasi

Efek paling signifikan dari kelebihan oksigen pada sistem respirasi adalah gagal napas hiperkapnia. Hal ini dapat terjadi akibat ketidakseimbangan ventilasi dan sirkulasi, absorpsi atelektasis, densitas oksigen yang lebih tinggi dari udara, rebreathing akibat penggunaan masker wajah dengan aliran oksigen rendah, dan rebound hypoxemia.

Terapi oksigen konsentrasi tinggi yang dihentikan secara tiba-tiba dapat menyebabkan rebound hypoxemia dengan penurunan kadar PO2 dibawah kadar awal sebelum terapi oksigen dimulai.[1-4,16]

Sistem Kardiovaskular dan Serebrovaskular

Hiperoksiemia akan menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah koroner dan pembuluh darah di otak, terlebih lagi apabila disertai dengan kadar hematokrit yang rendah. Hal ini dapat meningkatkan iskemia pada area yang mengalami infark miokard ataupun stroke.[1,2,4-7,16]

Reactive Oxygen Species (ROS)

ROS dalam bentuk hidrogen peroksida dan superoksida dihasilkan dari kelebihan oksigen di jaringan. ROS menyebabkan stres oksidatif dan radikal bebas yang bersifat toksik bagi jaringan. ROS juga dapat menyebabkan displasia bronkopulmoner pada bayi prematur.[1,2,4-7,16]

Ventilator-associated Pneumonia

Pasien yang mendapat oksigen melalui ventilator, lebih berisiko mengalami pneumonia.[17]

Interaksi Obat

Interaksi oksigen dengan obat lain yang perlu diperhatikan di antaranya adalah dengan obat antikanker seperti bleomycin dan siklofosfamid. Penelitian menunjukkan penggunaan oksigen berlebihan yang dikombinasikan dengan kedua obat tersebut mengakibatkan kerusakan paru akut pada hewan.  Diperkirakan hal ini terjadi karena interaksi langsung antara oksigen dan obat antikanker.

Penggunaan amiodarone disertai dengan terapi oksigen konsentrasi tinggi dapat meningkatkan risiko distres pernapasan yang ditandai dengan sesak dan penurunan saturasi oksigen. Pasien yang mendapat amiodarone memerlukan pemantauan FiO2, SaO2 dan PaO2 secara ketat dan menggunakan konsentrasi oksigen terendah yang dapat mencapai oksigenasi normal.

Selain itu, beberapa agen yang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko toksisitas oksigen adalah:

  • Katekolamin: epinefrin dan norepinefrin
  • Kortikosteroid: dexamethasone, methylprednisolone

  • Hormon: testosteron, tiroksin
  • Antibiotik: nitrofurantoin.[1,17]

 

 

Penulisan pertama: dr. Della Puspita Sari

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 977, Oxygen. 2022. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Oxygen
2. Drugs.com. Oxygen. 2022. https://www.drugs.com/international/oxygen.html
3. Sjöberg F, Singer M. The medical use of oxygen: a time for critical reappraisal. J Intern Med. 2013 Dec;274(6):505-28. doi: 10.1111/joim.12139. PMID: 24206183.
4. Weekley MS, Bland LE. Oxygen Administration. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551617/
5. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK.01.07/MENKES/813/2019 Tentang Formularium Nasional. Kemenkes RI. 2019.
6. FDA. Drugs@FDA: FDA Approved Drug Products. 2017. https://www.accessdata.fda.gov/scripts/cder/daf/index.cfm?event=overview.process&ApplNo=206023
7. DrugBank. Oxygen. 2022. https://go.drugbank.com/drugs/DB09140
16. Cooper JS, Phuyal P, Shah N. Oxygen Toxicity. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430743/
17. National Center for Biotechnology Information. PubChem Annotation Record for OXYGEN, Source: Hazardous Substances Data Bank (HSDB). https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/source/hsdb/5054

Indikasi dan Dosis Oksigen
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Tidak Semua Pasien Sindrom Koroner Akut Memerlukan Terapi Oksigen
    Tidak Semua Pasien Sindrom Koroner Akut Memerlukan Terapi Oksigen
  • Bahaya Penggunaan Oksigen pada Penyakit Akut
    Bahaya Penggunaan Oksigen pada Penyakit Akut
  • Pemberian Oksigen yang Tidak Pada Tempatnya Meningkatkan Mortalitas Pasien
    Pemberian Oksigen yang Tidak Pada Tempatnya Meningkatkan Mortalitas Pasien
  • Kondisi di mana Pulse Oximetry Tidak Dapat Diandalkan
    Kondisi di mana Pulse Oximetry Tidak Dapat Diandalkan
  • Manfaat dan Risiko Preoksigenasi pada Induksi Anestesi
    Manfaat dan Risiko Preoksigenasi pada Induksi Anestesi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 30 Desember 2024, 08:30
Neonatus dgn desaturasi SpO2 92-92% apakah ini suatu kondisi yg berbahaya dan perlu ranap
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, sy kemaren kedatangan px neonatus 13 hari, dikatakan pilek oleh ibunya sejak 3 hari terakhir dan ketika tidur nafasnya tampak kurang nyaman....
dr. Muh Bayu Setiono
Dibalas 21 Mei 2024, 06:47
Tipe tabung oksigen
Oleh: dr. Muh Bayu Setiono
2 Balasan
Siapa tau ada yg tau tentang tabung oksigen. Kalau mau tau tabung oksigen yg kita punya tipe D atau E atau H itu bisa lihat dimana ya?Soalnya untuk mengukur...
Anonymous
Dibalas 31 Agustus 2023, 10:36
Nasal canul untuk pemberian oksigen 2-4 lpm
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok, ijin bertanya....Nasal canul utk O2 2-4 lpm....NRBM harus 10-15 lpm....5-9 lpm kita pakai apa dok jika nrbm tidak bisa/tidak boleh? Trmksh

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.