Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Cetirizine general_alomedika 2022-04-28T13:30:27+07:00 2022-04-28T13:30:27+07:00
Cetirizine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Cetirizine

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Penggunaan cetirizine (setirizin) pada kehamilan dikategorikan oleh FDA ke dalam kategori B, sedangkan TGA B2. Pada ibu menyusui, cetirizine diekskresikan melalui ASI.  

Penggunaan pada Kehamilan

Kategori B (FDA): studi reproduksi pada hewan menunjukkan efek buruk pada fetus, dan belum ada cukup bukti ilmiah pada fetus manusia. [3]

Kategori B2 (TGA): obat ini telah dikonsumsi oleh sejumlah wanita hamil, juga wanita usia reproduktif, dan tidak menunjukkan peningkatan frekuensi malformasi, atau dampak buruk, baik langsung maupun tidak langsung pada fetus. Studi pada hewan percobaan tidak adekuat, atau dapat dikatakan kurang. Namun, data yang tersedia menunjukkan bahwa tidak ada bukti ilmiah terhadap adanya peningkatan kejadian kerusakan pada fetus. [17]

Studi menyatakan bahwa antihistamin generasi kedua lebih aman untuk ibu hamil dibandingkan generasi pertama. Antihistamin generasi kedua yang disarankan adalah loratadine dan cetirizine.[26]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Cetirizine dilaporkan diekskresikan ke dalam air susu ibu, dengan konsentrasi sekitar 25% hingga 90% dari konsentrasi obat tersebut dalam plasma darah ibu. Pemberian cetirizine pada ibu menyusui dengan dosis yang lebih besar atau jangka panjang dapat berefek pada bayinya, seperti mengantuk. [3,21]

Referensi

3. Drugs.com. Cetirizine HCl. August 2018; Available from: https://www.drugs.com/cetirizine-hcl.html.
17. Badorrek P, Dick M, Schauerte A., et al., A combination of cetirizine and pseudoephedrine has therapeutic benefits when compared to single drug treatment in allergic rhinitis. Int J Clin Pharmacol Ther, 2009. 47(2): p. 71-7.
21. U.S. National Library of Medicine. Drugs and Lactation Database: Cetirizine. October 2018. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/.
26. Kar S, Krishnan A, Preetha K, Mohankar A. A review of antihistamines used during pregnancy. Journal of Pharmacology & Pharmacotherapeutics, 2012. 3(2): p. 105-108.

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Ce...

Artikel Terkait

  • Penggunaan Antihistamin pada ISPA Anak
    Penggunaan Antihistamin pada ISPA Anak
  • Pemilihan Antihistamin untuk Rhinitis Alergi
    Pemilihan Antihistamin untuk Rhinitis Alergi
  • Pemberian Kortikosteroid Bersama Antihistamin untuk Terapi Urtikaria Akut - Apakah Perlu?
    Pemberian Kortikosteroid Bersama Antihistamin untuk Terapi Urtikaria Akut - Apakah Perlu?
  • Efek Berbahaya MSG bagi Kesehatan
    Efek Berbahaya MSG bagi Kesehatan
  • Perlukah Berhenti Meresepkan Antihistamin Generasi Pertama pada Kasus Alergi?
    Perlukah Berhenti Meresepkan Antihistamin Generasi Pertama pada Kasus Alergi?

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 07 Mei 2025, 10:23
Terapi Rhintis Alergi dengan steroid
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya dok. Pengalaman dokter dlm memberikan terapi rhinitis alergi, apakah msih menggunakan steorid oral atau sudah beralih ke steroid...
Anonymous
Dibalas 01 Mei 2025, 07:10
Apa diagnosis yang tepat pada pasien dengan demam disertai urtika dan angioedema
Oleh: Anonymous
2 Balasan
alo dokter, mau konsul px wanita 25 th dgn ruam merah (ukk: urtika) sejak 4 hari yll, awalnya pada kaki dan tangan, saat ini sudah ke perut dan wajah. Terasa...
Anonymous
Dibalas 28 April 2025, 09:49
Apakah dapat diberikan steroid oral untuk alergi pada anak dan berapa dosisnya?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, Anak 3 thn 17kg, urtika seluruh tubuh, gatal (++), tidak ada angioedema, sesak, demam, mual dll, sudah diberikan cetirizin oral 3 hari, sudah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.