Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Empagliflozin emillya-sarialomedika-com 2023-11-30T10:55:18+07:00 2023-11-30T10:55:18+07:00
Empagliflozin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Empagliflozin

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Efek samping empagliflozin diantaranya hipoglikemia, hipotensi, dan dislipidemia. Selain itu, penggunaan empagliflozin dapat berpotensi fatal dan menyebabkan ketoasidosis diabetikum, jika digunakan pada pasien diabetes mellitus tipe 1, dan gangren Fournier. Interaksi antara penggunaan empagliflozin dengan bersamaan dengan insulin atau insulin secretagogues (sulfonylurea) dapat meningkatkan risiko hipoglikemia.[1–3]

Efek Samping

Penggunaan empagliflozin dapat menimbulkan efek samping yang signifikan, seperti:

  • Fraktur dan amputasi ekstremitas bawah (terutama jari kaki
  • Infeksi jamur genitourinari (infeksi mikotik vulvovaginal, kandidiasis vulvovaginal, vulvovaginitis, kandida balanitis, balanoposthitis) dan infeksi saluran kemih (ISK) dengan komplikasi (urosepsis, pielonefritis)
  • Cedera ginjal akut (nefritis interstitial akut, gagal ginjal akut) dan cedera hati
  • Hipovolemia (hipotensi simptomatik, sinkop, dehidrasi)
  • Reaksi hipersensitivitas[1–3,15,16]

Empagliflozin dapat menimbulkan diuresis osmotik dan kontraksi volume intravaskular. Oleh karena itu, penggunaan empagliflozin dapat menyebabkan hipotensi, terutama pada pasien dengan obat diuretik, inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE), atau angiotensin receptor blockers (ARB), serta pada pasien lanjut usia.[1–3]

Penggunaan empagliflozin pada pasien diabetes mellitus tipe 1 tidak disarankan karena dapat menyebabkan ketoasidosis. Faktor predisposisi ketoasidosis akibat penggunaan empagliflozin lainnya, yaitu gangguan pankreas, riwayat pankreatitis, operasi pankreas, dan penyalahgunaan alkohol.[1–3]

Beberapa efek samping lainnya yang dapat terjadi, antara lain gangguan gastrointestinal (mual, sembelit), gangguan ginjal dan saluran kemih (peningkatan frekuensi BAK, disuria), gangguan muskuloskeletal (arthralgia), serta kelainan kulit (pruritus).[2,3,15,16]

Interaksi Obat

Interaksi obat empagliflozin dapat terjadi jika digunakan bersamaan dengan obat-obatan lainnya dan dengan pemeriksaan penunjang tertentu, sehingga perlu perhatian khusus dalam penggunaannya.[3,5]

Obat-obatan

Penggunaan empagliflozin bersamaan dengan obat-obatan lainnya dapat menimbulkan interaksi obat. Pemberian empagliflozin secara bersamaan dengan diuretik, seperti thiazide dan loop diuretic, akan mengakibatkan peningkatan volume urin dan frekuensi buang air kecil, sehingga berpotensi terjadinya hipovolemia.[3,5,15]

Selain itu, pemberian empagliflozin secara bersamaan dengan insulin atau insulin secretagogues, seperti glimepiride dan glipizide yang termasuk golongan sulfonilurea, berpotensi meningkatkan risiko hipoglikemia, sehingga disarankan untuk memilih dosis insulin atau insulin secretagogue yang lebih rendah jika memang diperlukan.[3,5,15]

Pemeriksaan Penunjang

Pemantauan kontrol glikemik dengan tes glukosa urin tidak direkomendasikan pada pasien yang menggunakan terapi inhibitor sodium-glucose transporter-2 (SGLT2) karena dapat meningkatkan ekskresi glukosa urin dan menghasilkan tes glukosa urin positif.[3,5]

Referensi

1. Sizar O, Podder V, Talati R. 2023. Empagliflozin. StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532925/
2. Medscape. 2023. Empagliflozin (Rx). https://reference.medscape.com/drug/jardiance-empagliflozin-999907
3. MIMS. 2023. Empagliflozin. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/empagliflozin?mtype=generic
4. National Center for Biotechnology Information. 2023. PubChem Compound Summary for CID 11949646, Empagliflozin. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Empagliflozin
5. FDA. 2016. Jardiance (empagliflozin). https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/204629s008lbl.pdf
15. RxList. Jardiance. 2023. https://www.rxlist.com/jardiance-drug.htm
16. RxList. 2023. Empagliflozin. https://www.rxlist.com/empagliflozin/generic-drug.htm

Indikasi dan Dosis Empagliflozin
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Diabetes Mellitus Tipe 2 - Telaah Jurnal
    Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Diabetes Mellitus Tipe 2 - Telaah Jurnal
  • Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
    Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
  • Perlukah Memberi Metformin untuk Pasien Prediabetes
    Perlukah Memberi Metformin untuk Pasien Prediabetes
  • SGLT2-Inhibitor: Lebih Dari Sekedar Terapi Diabetes Tipe 2
    SGLT2-Inhibitor: Lebih Dari Sekedar Terapi Diabetes Tipe 2

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Twyta Hakim Wening Kalbu
Dibalas 17 Februari 2025, 10:29
Penggunaan Obat Diabetes pada pasien DM Tipe 2 dengan Insulin selama Bulan Ramadhan
Oleh: dr.Twyta Hakim Wening Kalbu
1 Balasan
Alo dok, izin bertanya. Pada pasien dengan Diabetes Tipe 2 yang rutin menggunakan insulin 4x/hari bagaimana penyesuaian dosis pada saat Bulan Ramadhan jika...
dr.Qanita Andari
Dibalas 05 November 2024, 11:02
Terobosan Baru dalam Manajemen Diabetes Melitus!
Oleh: dr.Qanita Andari
2 Balasan
ALO Dokter,Mengelola diabetes melitus tipe 2 memerlukan pendekatan menyeluruh, salah satunya melalui modifikasi diet. Makanan rendah glikemik indeks seperti...
dr.Rahayu Mentari
Dibalas 07 September 2024, 15:48
Pasien 26 tahun dengan DM tipe 2 dan TB paru kasus baru
Oleh: dr.Rahayu Mentari
5 Balasan
Lk usi 26 th , mengeluh kan batuk berdahak kurang lebih 3 bulan.. kringat malam (-), bb turun (-), nafsu makan tetap, kontak dgn px tb paru menurut pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.