Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Empagliflozin emillya-sarialomedika-com 2023-11-30T10:55:36+07:00 2023-11-30T10:55:36+07:00
Empagliflozin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Empagliflozin

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Kontraindikasi absolut dan peringatan khusus terhadap penggunaan empagliflozin pada pasien dengan riwayat reaksi hipersensitivitas, termasuk reaksi urtikaria atau anafilaksis setelah penggunaan empagliflozin.[1–3]

Kontraindikasi

Beberapa kontraindikasi dari penggunaan empagliflozin, antara lain gangguan ginjal berat (estimated glomerular filtration rate, eGFR <30 ml/ menit/ 1,73 m2), penyakit ginjal stadium akhir, pasien yang menjalani dialisis, pasien diabetes mellitus tipe 1, penderita ketoasidosis diabetik, laktasi, kehamilan, serta pasien dengan reaksi hipersensitivitas berat terhadap empagliflozin.[1–3,5]

Peringatan

Peringatan khusus terkait penggunaan empagliflozin perlu diperhatikan sehingga penggunaannya harus berhati-hati dan sesuai anjuran.

Hipotensi

Empagliflozin menyebabkan kontraksi volume intravaskular. Hipotensi simptomatik dapat terjadi setelah memulai terapi empagliflozin, terutama pasien dengan gangguan ginjal, geriatri, tekanan darah sistolik rendah, dan pengguna terapi diuretik. Direkomendasikan untuk melakukan analisis kontraksi volume sebelum memulai terapi, memperbaiki status volume jika diindikasikan, serta monitoring tanda dan gejala hipotensi setelah memulai terapi.[2,3,5]

Ketoasidosis

Ketoasidosis yang berpotensi fatal telah diidentifikasi pada pasien dengan diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2 yang menerima terapi inhibitor sodium-glucose transporter-2 (SGLT2). Oleh karena itu, empagliflozin tidak diindikasikan untuk pengobatan pasien dengan diabetes mellitus tipe 1.[2,3,5]

Monitoring tanda dan gejala yang konsisten dengan metabolisme asidosis berat terlepas dari kadar glukosa darahnya. Ketoasidosis terkait terapi empagliflozin dapat memiliki kadar glukosa darah kurang dari 250 mg/dL. Jika dicurigai ketoasidosis, maka terapi empagliflozin harus dihentikan, dievaluasi, dan segera dilakukan terapi.

Sebelum memulai terapi, pertimbangkan beberapa faktor riwayat pasien yang mungkin mempengaruhi ketoasidosis, termasuk defisiensi insulin pankreas, pembatasan kalori, dan penyalahgunaan alkohol.[2,3,5]

Cedera Ginjal Akut dan Gangguan Fungsi Ginjal

Cedera ginjal akut telah teridentifikasi pada pasien yang menerima inhibitor SGLT2, termasuk empagliflozin karena efeknya dalam kontraksi volume intravaskular. Sebelum memulai terapi, pertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya cedera ginjal akut, termasuk hipovolemia, insufisiensi ginjal kronik, gagal jantung kongestif, dan pengobatan bersamaan dengan diuretik, angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, angiotensin receptor blockers (ARB), dan non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID).

Pertimbangkan untuk menghentikan empagliflozin sementara dalam kondisi penurunan asupan oral (penyakit akut atau puasa) dan kehilangan cairan berlebih. Sangat direkomendasikan untuk monitoring tanda dan gejala cedera ginjal akut secara berkala.[2,3,5]

Urosepsis dan Pielonefritis

Terapi inhibitor SGLT2 meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Adanya laporan terkait infeksi saluran kemih yang serius termasuk urosepsis dan pielonefritis yang memerlukan rawat inap pada pasien yang menerima inhibitor SGLT2, salah satunya empagliflozin.[2,3,5]

Hipoglikemia

Insulin dan insulin secretagogues diketahui menyebabkan hipoglikemia. Risiko hipoglikemia meningkat ketika empagliflozin digunakan bersama insulin secretagogues (sulfonilurea) atau insulin. Oleh karena itu, pertimbangkan untuk mengurangi dosis insulin atau insulin secretagogues untuk mengurangi risiko hipoglikemia.[2,3,5]

Necrotizing Fasciitis

Necrotizing fasciitis pada perineum (gangren Fournier) telah dilaporkan pada pasien dengan terapi inhibitor SGLT2. Beberapa tanda dan gejalanya, meliputi nyeri, eritema, pembengkakan di area genital atau perineum, demam, dan malaise. Jika pasien dicurigai mengalami gangren Fournier, segera hentikan terapi inhibitor SGLT2 dan segera mulai terapi antibiotik spektrum luas dan debridemen bedah sesuai indikasi.[2,15]

Referensi

1. Sizar O, Podder V, Talati R. 2023. Empagliflozin. StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532925/
2. Medscape. 2023. Empagliflozin (Rx). https://reference.medscape.com/drug/jardiance-empagliflozin-999907
3. MIMS. 2023. Empagliflozin. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/empagliflozin?mtype=generic
5. FDA. 2016. Jardiance (empagliflozin). https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/204629s008lbl.pdf
15. RxList. Jardiance. 2023. https://www.rxlist.com/jardiance-drug.htm

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Empagliflozin

Artikel Terkait

  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Diabetes Mellitus Tipe 2 - Telaah Jurnal
    Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Diabetes Mellitus Tipe 2 - Telaah Jurnal
  • Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
    Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
  • Perlukah Memberi Metformin untuk Pasien Prediabetes
    Perlukah Memberi Metformin untuk Pasien Prediabetes
  • SGLT2-Inhibitor: Lebih Dari Sekedar Terapi Diabetes Tipe 2
    SGLT2-Inhibitor: Lebih Dari Sekedar Terapi Diabetes Tipe 2

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Twyta Hakim Wening Kalbu
Dibalas 17 Februari 2025, 10:29
Penggunaan Obat Diabetes pada pasien DM Tipe 2 dengan Insulin selama Bulan Ramadhan
Oleh: dr.Twyta Hakim Wening Kalbu
1 Balasan
Alo dok, izin bertanya. Pada pasien dengan Diabetes Tipe 2 yang rutin menggunakan insulin 4x/hari bagaimana penyesuaian dosis pada saat Bulan Ramadhan jika...
dr.Qanita Andari
Dibalas 05 November 2024, 11:02
Terobosan Baru dalam Manajemen Diabetes Melitus!
Oleh: dr.Qanita Andari
2 Balasan
ALO Dokter,Mengelola diabetes melitus tipe 2 memerlukan pendekatan menyeluruh, salah satunya melalui modifikasi diet. Makanan rendah glikemik indeks seperti...
dr.Rahayu Mentari
Dibalas 07 September 2024, 15:48
Pasien 26 tahun dengan DM tipe 2 dan TB paru kasus baru
Oleh: dr.Rahayu Mentari
5 Balasan
Lk usi 26 th , mengeluh kan batuk berdahak kurang lebih 3 bulan.. kringat malam (-), bb turun (-), nafsu makan tetap, kontak dgn px tb paru menurut pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.