Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Empagliflozin emillya-sarialomedika-com 2023-11-30T10:55:57+07:00 2023-11-30T10:55:57+07:00
Empagliflozin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Empagliflozin

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Pengawasan klinis pada penggunaan empagliflozin sangat diperlukan. Pengawasan klinis yang perlu dilakukan, antara lain:

  • Lakukan penilaian tanda-tanda klinis reaksi anafilaksis, termasuk angioedema, ruam, dan gangguan pernapasan, harus dilakukan secara rutin, terutama apabila adanya riwayat alergi sebelumnya
  • Pantau kadar hemoglobin A1c (HbA1c) setiap 3–6 bulan, dosis empagliflozin dapat ditingkatkan untuk mencapai target HbA1c, yaitu <7% pada sebagian besar pasien
  • Lakukan pemeriksaan fungsi ginjal sebelum memulai terapi empagliflozin dan secara berkala setelahnya, terutama pada pasien dengan eGFR <60 mL/menit/1,73 m2

  • Lakukan pemeriksaan tekanan darah, profil lipid, dan tes kehamilan sebelum memulai terapi
  • Perbaiki status volume sesuai indikasi serta pantau tanda dan gejala hipotensi setelah memulai terapi empagliflozin karena adanya efek kontraksi volume intravaskular
  • Pantau kemungkinan adanya efek samping merugikan, termasuk tanda dan gejala genitourinari (infeksi mikotik genital, infeksi saluran kemih), hipoglikemia, dan ketoasidosis diabetik[1–3,5]

Referensi

1. Sizar O, Podder V, Talati R. 2023. Empagliflozin. StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532925/
2. Medscape. 2023. Empagliflozin (Rx). https://reference.medscape.com/drug/jardiance-empagliflozin-999907
3. MIMS. 2023. Empagliflozin. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/empagliflozin?mtype=generic
5. FDA. 2016. Jardiance (empagliflozin). https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/204629s008lbl.pdf

Kontraindikasi dan Peringatan Em...

Artikel Terkait

  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Diabetes Mellitus Tipe 2 - Telaah Jurnal
    Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Diabetes Mellitus Tipe 2 - Telaah Jurnal
  • Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
    Gambaran Kelainan Kulit pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2
  • Perlukah Memberi Metformin untuk Pasien Prediabetes
    Perlukah Memberi Metformin untuk Pasien Prediabetes
  • SGLT2-Inhibitor: Lebih Dari Sekedar Terapi Diabetes Tipe 2
    SGLT2-Inhibitor: Lebih Dari Sekedar Terapi Diabetes Tipe 2

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Twyta Hakim Wening Kalbu
Dibalas 17 Februari 2025, 10:29
Penggunaan Obat Diabetes pada pasien DM Tipe 2 dengan Insulin selama Bulan Ramadhan
Oleh: dr.Twyta Hakim Wening Kalbu
1 Balasan
Alo dok, izin bertanya. Pada pasien dengan Diabetes Tipe 2 yang rutin menggunakan insulin 4x/hari bagaimana penyesuaian dosis pada saat Bulan Ramadhan jika...
dr.Qanita Andari
Dibalas 05 November 2024, 11:02
Terobosan Baru dalam Manajemen Diabetes Melitus!
Oleh: dr.Qanita Andari
2 Balasan
ALO Dokter,Mengelola diabetes melitus tipe 2 memerlukan pendekatan menyeluruh, salah satunya melalui modifikasi diet. Makanan rendah glikemik indeks seperti...
dr.Rahayu Mentari
Dibalas 07 September 2024, 15:48
Pasien 26 tahun dengan DM tipe 2 dan TB paru kasus baru
Oleh: dr.Rahayu Mentari
5 Balasan
Lk usi 26 th , mengeluh kan batuk berdahak kurang lebih 3 bulan.. kringat malam (-), bb turun (-), nafsu makan tetap, kontak dgn px tb paru menurut pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.