Efek Samping dan Interaksi Obat Naltrexone
Efek samping yang terkait dengan penggunaan naltrexone meliputi gejala putus opioid. Selain itu, naltrexone juga dapat menyebabkan mood disforik, iritabel, rinorea, dan gangguan gastrointestinal. Interaksi obat yang signifikan adalah dengan benzodiazepine.[6,10]
Efek Samping
Risiko efek samping dari penggunaan naltrexone adalah gejala putus zat, terutama pada pasien dengan ketergantungan opioid. Beberapa gejala putus opioid yang dapat ditemukan adalah disforia, iritabel, rinorea, piloereksi, dilatasi pupil, dan fluktuasi tanda-tanda vital. Clonidine, obat agonis alfa-2 adrenergik, dapat diberikan untuk mengurangi gangguan otonomik.[1,4]
Selain itu, efek samping lain yang mungkin terjadi pada lebih dari 10% pasien mencakup:
- Gangguan gastrointestinal seperti mual, muntah dan dispepsia
- Penurunan energi
- Nyeri otot, sulit tidur, dan kecemasan
Naltrexone juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, meskipun peningkatan ini tidak signifikan dan umumnya tidak memerlukan intervensi. Efek samping yang jarang terjadi antara lain:
- Reaksi lokal di lokasi injeksi
- Iritabilitas
- Penurunan nafsu makan
- Kesulitan ejakulasi
- Pusing
- Menggigil[1,9]
Interaksi Obat
Interaksi obat naltrexone umumnya diakibatkan oleh potensiasi efek samping obat dan risiko hepatotoksik akibat dimetabolisme secara signifikan di hati.[2,4]
Tabel 2. Interaksi Obat Naltrexone
Interaksi Obat | Nama Obat |
Peningkatan efek samping obat | Benzodiazepine, thioridazine |
Menurunkan efek obat lain | Preparat yang mengandung opioid, misalnya obat batuk, nyeri dan diare; acetazolamide |
Meningkatkan efek obat lain | Acamposate |
Meningkatkan risiko hepatotoksik | Bupropion, disulfiram, paracetamol |
Sumber: dr. Adrian Prasetio, Alomedika, 2023.[2,4,10]