Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Levetiracetam general_alomedika 2023-02-07T09:15:37+07:00 2023-02-07T09:15:37+07:00
Levetiracetam
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Levetiracetam

Oleh :
dr.Novita Mawar Hadini, Sp.FK
Share To Social Media:

Farmakologi levetiracetam adalah obat antiepilepsi yang memiliki mekanisme kerja yang sangat berbeda dengan antiepilepsi lainnya, dan belum sepenuhnya diketahui. Levetiracetam terlihat memiliki farmakokinetik yang dapat diandalkan, yaitu memiliki interaksi minimal, serta efikasi dan tolerabilitas yang baik sebagai obat antikejang.[3,4]

Farmakodinamik

Mekanisme pasti levetiracetam sebagai antikejang pada epilepsi belum diketahui pasti. Efek antiepilepsi levetiracetam telah diuji pada hewan percobaan dan ditemukan bahwa levetiracetam tidak menghambat kejang tunggal, tetapi dapat menghambat kejang fokal kedua yang menggunakan rangsang kimiawi seperti pilokarpin dan asam kainic. Rangsang kimiawi ini menyebabkan kejang menyerupai kejang parsial kompleks pada manusia.  Levetiracetam juga menghambat kejang pada tikus dengan kindling model, atau stimulasi berulang menggunakan rangsang listrik atau kimiawi untuk menciptakan kejang. Kejang yang dihambat ada pada fase pembentukan kindling dan saat kindling penuh (fully kindled state).[1,2]

Uji in vitro maupun in vivo menunjukkan bahwa levetiracetam menghambat aktivitas epilepsi pada hipokampus dengan hambatan pada burst firing tanpa mempengaruhi eksitabilitas saraf normal. Hal ini menunjukkan bahwa levetiracetam dapat menghambat hipersinkronisasi burst firing pada epilepsi dan penyebaran aktivitas kejang. Levetiracetam juga memiliki beberapa teori mekanisme antikejang yaitu melalui modulasi aktivitas synaptic vesicle protein 2A (SV2A) dan pengaruh pada signaling Ca2+.[1,2]

Memodulasi Aktivitas SV2A

Levetiracetam dapat terikat dan memodulasi aktivitas SV2A pada neuron otak, sehingga akan menyebabkan penghambatan pelepasan neurotransmiter glutamat. Protein vesikel sinaps SV2A adalah protein integral transmembran 12 yang terdapat pada vesikel. SV2A bekerja sebagai transporter Ca2+ atau ATP yang berada di vesikel. SV2A berinteraksi dengan protein presinaptik synaptotagmin yang berfungsi untuk regulasi eksositosis tergantung Ca2+. SV2A dapat juga mengontrol eksositosis dari neurotransmitter di dalam vesikel.[1,2,10]

Memengaruhi Signaling Ca2+

Levetiracetam juga mempengaruhi signaling Ca2+, yaitu molekul penghantar yang berperan pada eksitabilitas saraf dan plastisitas sinaptik. Gangguan pada mekanisme homeostasis Ca2+ menyebabkan meningkatnya Ca2+ intraseluler. Peningkatan Ca2+ intraseluler ditemukan pada gangguan syaraf multipel termasuk stroke, gangguan pergerakan, dan kejang. Selama status epileptikus, Ca2+ masuk ke dalam saraf melalui reseptor NMDA (N-methyl-d-aspartate). Hal ini disebabkan kebocoran menetap Ca2+ dari tempat penyimpanan intraseluler, sehingga terjadi status epileptikus. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan memblokade kebocoran Ca2+ dari retikulum endoplasma yang dimediasi oleh reseptor ryanodine, dapat menurunkan kadar Ca2+ paska status epileptikus dan mencegah terbentuknya serangan ulang pada saraf hipokampus. Levetiracetam dapat menurunkan kadar Ca2+ intraneural dengan menghambat ryanodine dan reseptor IP3 (inositol triphosphate). Levetiracetam juga dapat mencegah masuknya Ca2+ dengan memblokade saluran Ca2+ tipe L dan N pada saraf hipokampus tikus percobaan epilepsi.[10,11]

Obat Antiepilepsi Noninduksi Enzim

Efikasi dan tolerabilitas levetiracetam sebagai terapi tambahan anak dan dewasa dengan kejang onset parsial telah dibuktikan pada pasien ras kaukasia dan asia. Levetiracetam masuk ke dalam golongan OAE noninduksi enzim karena tidak mempengaruhi metabolisme kalsium dan tidak menekan produksi bentuk vitamin D aktif yang akan meningkatkan resiko gangguan pada tulang seperti osteoporosis, osteopenia, osteomalasia, dan fraktur. Karena itu, levetiracetam direkomendasikan untuk pasien epilepsi yang telah menopause.[3,10]

Farmakokinetik

Farmakokinetik levetiracetam dapat diandalkan, yaitu absorpsi cepat dan waktu mencapai kadar puncak dalam plasma yang singkat. Bioavailabilitas sediaan tablet mencapai 100% dan hanya 10% metabolitnya yang terikat pada protein plasma, sehingga kecil kemungkinan terjadi interaksi dengan obat lain yang bersifat kompetisi pada protein binding sites.[1-3]

Absorbsi

Levetiracetam diabsorpsi cepat dan mencapai kadar konsentrasi puncak pada plasma hanya dalam waktu sekitar 1 jam. Makanan tidak mempengaruhi tingkat absorpsi levetiracetam, tetapi dapat menurunkan maximum concentration observed (C-max) sampai sekitar 20% dan menunda time of maximum concentration observed (T-max) sampai 1,5 jam.  Bioavailabilitas levetiracetam tablet mencapai 100%, dan memiliki kesetaraan bioekivalen secara absorpsi dengan sediaan larutan. Levetiracetam oral juga bioekivalen dengan sediaan injeksi, di mana levetiracetam oral memiliki C-max, C-min, dan kadar sistemik total yang sama dengan levetiracetam injeksi yang diberikan perinfus durasi 15 menit. Karena itu, levetiracetam oral sama baiknya dengan levetiracetam injeksi, yaitu memiliki kesetaraan mutu, efikasi, dan keamanan.[1-3,5]

Distribusi

Kadar tetap (steady state) diperoleh 2 hari setelah pemberian levetiracetam 2x sehari. Levetiracetam memiliki farmakokinetik linear pada dosis 500–5000 mg. Levetiracetam dan metabolitnya hanya <10% yang terikat pada protein plasma, sehingga kecil kemungkinan berinteraksi dengan obat lain yang bersifat kompetisi pada protein binding sites.[1,2,6]

Metabolisme

Levetiracetam dalam tubuh manusia dimetabolisme dalam jumlah terbatas. Jalur metabolisme utama melalui hidrolisis enzimatik pada kelompok asetamida. Hasil metabolit asam karboksilat (carboxylic acid), yaitu ucb L057, bersifat inaktif dan berjumlah 24% dari dosis. Proses ini juga tidak tergantung dengan isoenzim hati (sitokrom P450).[1-3]

Eliminasi

Levetiracetam memiliki plasma half-life selama 7 ±1 jam pada manusia dewasa, dan tidak dipengaruhi dosis maupun pemberian berulang. Levetiracetam dieliminasi dari sirkulasi sistemik dalam bentuk utuh melalui ekskresi renal, yaitu sebesar 66% dari dosis yang diberikan. Mekanisme ekskresi melalui filtrasi glomerulus. Total body clearance adalah 0,96 ml/menit/kgBB, sedangkan klirens ginjal adalah 0.6 ml/menit/kgBB. Eliminasi levetiracetam berkorelasi dengan klirens kreatinin. Klirens levetiracetam berkurang pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal.[1-3,5]

Referensi

1. FDA (2020). Keppra (levetiracetam Injection).
https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2006/021872lbl.pdf
2. FDA (2020). Keppra (levetiracetam).
https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2009/021035s078s080,021505s021s024lbl.pdf
3. Pedoman Tatalaksana Epilepsi. Pehimpunan Dokter Spesialis Syaraf Indonesia. 2014.
https://dlscrib.com/download/pedoman-tatalaksana-epilepsi-2014-perdossi_5880482b6454a74b2235c3e4_pdf
4. Cortes‑Altamirano JL, Olmos‑Hernandez A, Bonilla‑Jaime H, Bandala C, Gonzalez‑Maciel A, Alfaro‑Rodriguez A. Levetiracetam as an antiepileptic, neuroprotective, and hyperalgesic drug. Neurology India .2016; 64: 6.
5. Pusat Informasi Obat Nasional (2020). levetiracetam
http://pionas.pom.go.id/monografi/levetiracetam
6. Drugs (2019). Levetiracetam.
https://www.drugs.com/mtm/levetiracetam.html
10. Inoue Y, Yagi K, Ikeda A, Sasagawa M, Ishida S, Suzuki A, Yoshida K. Efficacy and tolerability of levetiracetam as adjunctive therapy in Japanese patients with uncontrolled partial-onset seizures. Psychiatry and Clinical Neurosciences 2015; 69: 640–648 doi:10.1111
11. Deshpande LS, DeLorenzo RJ. Mechanisms of levetiracetam in the control of status epilepticus and epilepsy. Frontiers in Neurology.2014. volume 5 artikel 11.doi: 10.3389/fneur.2014.00011

Pendahuluan Levetiracetam
Formulasi Levetiracetam

Artikel Terkait

  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
    Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
  • Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
    Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
  • Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi
    Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Ariyadi
Dibalas 30 November 2024, 10:07
Kejang pada anak dengan riwayat kejang sebelumnya
Oleh: Ariyadi
1 Balasan
Izin dok, anak kejang 2 kali dengan rentan waktu 7jam kejang selama kurang lebih 30detik, mata keatas kedip" badan dan badan gemetar, kejang terjadi sudah yg...
Anonymous
Dibalas 07 November 2024, 14:31
Membedakan kejang nocturnal dan gangguan lain
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Ada px anak usia 9 tahun, memiliki riwayat kejang (tubuh kaku, kedut2, mata kedip2 melihat ke atas, sulit diajak bicara). Kejang berlangsung...
dr. Yanny Labok
Dibalas 01 November 2024, 18:34
Tatalaksana kejang pada epilepsi dewasa
Oleh: dr. Yanny Labok
2 Balasan
Halo dok, izin bertanya jika setelah pemberian diazepam pada pasien dewasa dgn BB 60 kg yg sdh d berikan diazepam 5 mg via iv dan kejangnya sdh berhenti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.