Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Levetiracetam general_alomedika 2023-02-07T09:19:10+07:00 2023-02-07T09:19:10+07:00
Levetiracetam
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Levetiracetam

Oleh :
dr.Novita Mawar Hadini, Sp.FK
Share To Social Media:

Pengawasan klinis pemberian levetiracetam terdiri dari pengawasan efek terapi terhadap gejala kejang. Jika sudah didapatkan efek terapi yang diinginkan, maka untuk menghentikan levetiracetam harus secara bertahap. Diturunkan 25% dari dosis semula setiap bulan dalam jangka waktu 3‒6 bulan. Pada pasien yang diberikan lebih dari satu obat antiepilepsi (OAE), maka penghentian dimulai dari 1 OAE yang bukan utama. Apabila bangkitan timbul kembali maka gunakan dosis efektif terakhir sebelum pengurangan dosis OAE, kemudian dosis dievaluasi kembali.[1-3]

Pengawasan klinis berikutnya adalah risiko efek samping yang dapat disebabkan oleh levetiracetam, di antaranya:

  • Monitoring kondisi psikologis terutama pada pasien yang sebelumnya memiliki riwayat gangguan afektif, hal ini untuk menghindari efek samping depresi dengan kecenderungan bunuh diri

  • Monitoring fungsi ginjal, terutama pada pasien geriatri atau pasien dengan gangguan fungsi ginjal
  • Fungsi hati, terutama bagi pasien dengan riwayat gangguan fungsi hati[1-3,12]

Bila memungkinkan, kadar obat levetiracetam dalam darah dapat diperiksa sebagai basis pengukuran. Pemeriksaan ini dianjurkan untuk dilakukan oleh ibu hamil pada awal kehamilan, setiap trimester, dan pada bulan terakhir kehamilan. Dilakukan juga untuk pemantauan bila ada indikasi, misalnya pada pasien dengan terapi yang mengalami bangkitan dan diragukan ketaatannya dalam minum obat.[1-3,12]

Referensi

1. FDA (2020). Keppra (levetiracetam Injection).
https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2006/021872lbl.pdf
2. FDA (2020). Keppra (levetiracetam).
https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2009/021035s078s080,021505s021s024lbl.pdf
3. Pedoman Tatalaksana Epilepsi. Pehimpunan Dokter Spesialis Syaraf Indonesia. 2014.
https://dlscrib.com/download/pedoman-tatalaksana-epilepsi-2014-perdossi_5880482b6454a74b2235c3e4_pdf
12. Kaufman KK, Bisen V, Zimmerman A, Tobia A, Mani R, Wong S. Apparent dose-dependent levetiracetam-induced de novo major depression with suicidal behavior. Epilepsy & Behaviour Case Reports. 2013; 110-112.
http://dx.doi.org/10.1016/j.ebcr.2013.07.002

Kontraindikasi dan Peringatan Le...

Artikel Terkait

  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
    Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
  • Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
    Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
  • Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi
    Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Ariyadi
Dibalas 30 November 2024, 10:07
Kejang pada anak dengan riwayat kejang sebelumnya
Oleh: Ariyadi
1 Balasan
Izin dok, anak kejang 2 kali dengan rentan waktu 7jam kejang selama kurang lebih 30detik, mata keatas kedip" badan dan badan gemetar, kejang terjadi sudah yg...
Anonymous
Dibalas 07 November 2024, 14:31
Membedakan kejang nocturnal dan gangguan lain
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Ada px anak usia 9 tahun, memiliki riwayat kejang (tubuh kaku, kedut2, mata kedip2 melihat ke atas, sulit diajak bicara). Kejang berlangsung...
dr. Yanny Labok
Dibalas 01 November 2024, 18:34
Tatalaksana kejang pada epilepsi dewasa
Oleh: dr. Yanny Labok
2 Balasan
Halo dok, izin bertanya jika setelah pemberian diazepam pada pasien dewasa dgn BB 60 kg yg sdh d berikan diazepam 5 mg via iv dan kejangnya sdh berhenti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.