Indikasi dan Dosis Spiramycin
Indikasi spiramycin yang utama adalah untuk penanganan toxoplasmosis. Dosis yang digunakan adalah 1 gram per oral, 3-4 kali sehari.[1-3,10,11]
Toxoplasmosis
Pada kasus toxoplasmosis, spiramycin digunakan pada ibu hamil dengan toxoplasmosis akut. Tujuan pemberian spiramycin adalah untuk menurunkan insidensi infeksi pada fetus.
Spiramycin diberikan dalam dosis 1 g per oral, diberikan 3 atau 4 kali sehari. Dosis ini dilaporkan aman dan efektif untuk mengurangi penularan ke janin pada wanita hamil dengan toxoplasmosis akut selama 18 minggu pertama kehamilan. Konsumsi spiramycin dilanjutkan sampai infeksi janin didokumentasikan atau dikecualikan pada usia kehamilan 18 minggu ketika cairan ketuban dianalisis menggunakan uji berbasis polymerase chain reaction (PCR).
Jika tidak terjadi penularan, spiramycin dapat dilanjutkan hingga kehamilan cukup bulan. Jika janin terinfeksi atau ibu terinfeksi setelah 18 minggu, pyrimethamine plus sulfadiazine plus leucovorin digunakan. Pyrimethamine adalah teratogen kuat dan tidak boleh digunakan selama trimester pertama dan awal trimester kedua.[10,11]
Anak
Pada anak, spiramycin digunakan untuk kemoprofilaksis toxoplasmosis kongenital. Dosis yang dapat digunakan adalah 50 mg/kg 2 kali sehari.[12]
Cryptosporidiosis, Infeksi Protozoa, dan Infeksi Patogen Lain yang Rentan
Spiramycin bisa digunakan untuk penanganan infeksi cryptosporidiosis, protozoa, dan infeksi patogen lain yang rentan. Jika digunakan secara intravena, dapat diberikan dosis 1,5 juta unit infus lambat setiap 8 jam, dosis dapat ditingkatkan jika infeksi berat. Jika digunakan secara oral, dapat diberikan 6-9 juta unit/hari dibagi dalam 2-3 dosis, dapat ditingkatkan menjadi 15 juta unit/hari jika infeksi berat.[12]