Efek Samping dan Interaksi Obat Pyrazinamide
Efek samping pyrazinamide yang perlu diwaspadai adalah drug-induced liver injury. Interaksi obat dapat terjadi pada penggunaan pyrazinamide dengan probenecid dan cyclosporine.[3,8,13]
Efek Samping
Efek samping pyrazinamide yang patut diwaspadai adalah drug-induced liver injury (DILI).[3,8]
Drug-Induced Liver Injury
Drug-induced liver injury (DILI) akibat pyrazinamide ditandai dengan peningkatan transaminase hingga 5 kali rentang normal, ikterus, hepatitis, demam, anoreksia, malaise, nyeri tekan hepar, hepatomegali, dan splenomegali. Terjadinya DILI akibat pyrazinamide diduga berkaitan erat dengan terbentuknya metabolit pyrazinamide yang sitotoksik terhadap sel hati. Risiko hepatotoksisitas akibat pyrazinamide bersifat dose-dependent, terutama pada dosis >40 mg/kg/hari.[8-12]
Gangguan Asam Urat
Pyrazinamide juga menurunkan ekskresi asam urat di tubulus sehingga terjadi penimbunan asam urat yang dapat menyebabkan artritis gout akut.[1,3,8-10]
Efek Samping Lainnya
Efek samping lain yang dapat terjadi antara lain malaise, mual, muntah, anoreksia, atralgia ringan, mialgia ringan, demam, gatal, ruam makulopapular, urtikaria, jerawat, fotosensitivitas, disuria, porfiria, trombositopenia, dan nefritis interstitial.[3,8-10]
Interaksi Obat
Pyrazinamide memiliki potensi efek samping berikut:
- Antagonis efek agen urikosurik, seperti probenecid dan sulfinpyrazone.
- Mengurangi efek kontrasepsi estrogen.
- Menyebabkan penurunan efikasi vaksin tifoid
- Meningkatkan konsentrasi serum cyclosporine
- Meningkatkan efek hepatotoksik rifampicin.[3,8]
Penulisan pertama oleh: dr. Catherine Ranatan