Pendahuluan Idarubicin
Idarubicin adalah obat antineoplastik yang digunakan untuk tata laksana leukemia dan limfoma pada anak dan dewasa, kanker payudara dan kanker lainnya. Idarubicin merupakan agen kemoterapi yang bersifat sitotoksik sehingga diperlukan pemberian/penanganan yang hati-hati. Idarubicin sering digunakan bersamaan dengan obat antikanker lain, seperti daunorubicin, cladribine dan cytarabine.[1-8]
Agen antineoplastik ini memiliki aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus. Selain itu, agen ini membunuh Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dengan mengganggu lapisan ganda lipid dan subunit DNA topoisomerase IIA. Namun, obat ini menunjukkan efek antimikroba sinergis dengan fosfomycin. Idarubicin dan analognya memiliki potensi untuk menjadi kelas baru antimikroba untuk pengobatan infeksi MRSA.[1-8]
Idarubicin adalah analog 4-demethoxy semisintetik dari antineoplastik antibiotik anthracycline daunorubicin. Selain itu, obat ini merupakan turunan monosakarida, antibiotik antrasiklin dan deoksi heksosida yang berasal dari derivat hidrida tetrasena. Formulasi Kimia: C26H27NO9 [3,5,9]
Golongan obat antineoplastik menyebabkan embrio toksik dan teratogenik ini masuk dalam kategori black box warning. Jangan diberikan secara injeksi intramuskular atau injeksi subkutan, karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan lokal yang berat akibat ekstravasasi.[4]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Idarubicin
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antineoplastik, imunosupresan dan obat untuk terapi paliatif[1,2] |
Subkelas | Antineoplastik[1,2] |
Akses | Resep[1-4] |
Wanita hamil | Kategori FDA: D[11] Kategori TGA: D[12] |
Wanita menyusui | Tidak diketahui apakah diekskresi ke dalam air susu ibu (ASI) atau tidak [11] |
Anak-anak | Dapat digunakan pada anak usia di bawah 18 tahun [12] |
Infant | Pemberian pada infant harus diperhatikan antara manfaat dan resikonya [12] |
FDA | Black box warning: ● Hanya berikan secara intravena ke dalam infus IV yang mengalir bebas ● Kerusakan jaringan lokal yang parah dapat terjadi dengan ekstravasasi jika lewat intramuskular atau subkutan ● Toksisitas miokard yang menyebabkan CHF dapat terjadi ● Mielosupresi bisa menjadi parah pada dosis terapeutik ● Kurangi dosis pada gangguan ginjal atau hati[4] |