Pengawasan Klinis Idarubicin
Pengawasan klinis selama penggunaan idarubicin perlu dilakukan terutama pada seseorang yang mengalami masalah pada fungsi jantung, gangguan hematologi yang memerlukan pengawasan dan tumor lysis syndrome.[13,15,17,23]
Fungsi Jantung
Pemantauan fungsi jantung harus sangat ketat pada pasien yang diobati dengan dosis kumulatif tinggi dan pada pasien dengan faktor risiko. Evaluasi jantung dasar yang terdiri dari elektrokardiogram disertai dengan skintigrafi jantung atau miokard, atau echocardiogram, dianjurkan, terutama pada pasien dengan faktor risiko kardiotoksisitas tinggi. Metode kuantitatif yang tepat untuk penilaian berulang fungsi jantung melalui pemeriksaan left ventricular ejection fraction (LVEF).[13,15,17,23]
Pengawasan Hematologi
Pemantauan hematologis yang cermat termasuk granulosit, sel darah merah , trombosit diperlukan, darah rutin dan hitung jenis sel darah putih. Leukopenia reversibel yang bergantung pada dosis dan/atau granulositopenia (neutropenia) adalah manifestasi utama dari toksisitas hematologi idarubicin.[12,13,15]
Tumor Lysis Syndrome
Idarubicin dapat menginduksi hiperurisemia sebagai akibat dari katabolisme purin ekstensif yang menyertai lisis sel neoplastik yang diinduksi obat secara cepat. Kadar asam urat darah, kalium, kalsium, fosfat, dan kreatinin harus dievaluasi setelah pengobatan awal. Hidrasi, alkalinisasi urin, dan profilaksis dengan allopurinol untuk mencegah hiperurisemia dapat meminimalkan potensi komplikasi tumor lysis syndrome.[13,15,17,23]