Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Amiodarone general_alomedika 2023-03-06T09:07:53+07:00 2023-03-06T09:07:53+07:00
Amiodarone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Amiodarone

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Indikasi amiodarone adalah sebagai antiaritmia jantung pada kasus fibrilasi ventrikel berulang dan mengancam jiwa, serta pada takikardia ventrikel yang tidak stabil secara hemodinamik pada individu yang refrakter terhadap terapi lain.[3,10]

Rekomendasi Penggunaan Amiodarone Menurut Pedoman Klinis

Menurut 2020 American Heart Association Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care, amiodarone digunakan pada kondisi berikut:

  • Penggunaan amiodarone dapat dipertimbangkan pada kasus henti jantung akibat fibrilasi ventrikel (VF) dan pulseless ventricular tachycardia (VT) yang tidak berespon terhadap defibrilasi

  • Amiodarone intravena dapat dipertimbangkan pada kasus wide complex tachycardia

  • Amiodarone intravena dapat dipertimbangkan penggunaannya pada kasus iskemia miokard dengan VT polimorfik yang tidak memiliki gambaran pemanjangan interval QT
  • Amiodarone dapat digunakan untuk rate control pada pasien penyakit kritis dengan atrial fibrilasi dengan rapid ventricular response tanpa preeksitasi[10]

Dosis Amiodarone pada Henti Jantung terkait Fibrilasi Ventrikel atau Pulseless Ventricular Tachycardia

Amiodarone dapat diberikan sebagai bagian dari resusitasi jantung paru pada individu yang tidak berespon terhadap defibrilasi. Menurut pedoman klinis American Heart Association, amiodarone dapat diberikan dalam dosis pertama 300 mg. Kemudian, pasien menjalani resusitasi dan defibrilasi sesuai algoritma henti jantung kembali. Jika belum berespon, dapat diberikan dosis kedua 150 mg.[10,14]

Wide Complex Tachycardia

Amiodarone dapat digunakan pada kasus wide complex tachycardia yang tidak berespon setelah pemberian adenosine. Contoh wide complex tachycardia adalah takikardia supraventrikular.

Untuk tujuan ini, dosis pertama amiodarone diberikan sebesar 150 mg intravena selama 10 menit. Dosis dapat diulangi sesuai kebutuhan jika terjadi rekurensi. Dosis diikuti dengan infus pemeliharaan 1 mg/menit selama 6 jam pertama.[10,15]

Ventricular Tachycardia Polimorfik

Pada kasus VT polimorfik, amiodarone dapat diberikan 50 mg IV bolus dalam 10 menit. Dosis dapat diulangi setiap 10 menit jika perlu. Dosis pemeliharaan yang direkomendasikan adalah 1 mg/menit intravena selama 6 jam, dilanjutkan dengan 0,5 mg/menit intravena selama 18 jam berikutnya. Dosis tidak melebihi 2,2 g per 24 jam.[6,10]

Dosis Konversi Oral

Selama atau setelah pemberian terapi amiodarone intravena, individu dapat dialihkan ke terapi amiodarone oral. Berikut dosis konversi oral dari amiodarone pada individu yang telah mendapatkan amiodarone intravena:

  • Kurang dari 1 minggu infus IV: 800-1600 mg/ hari
  • 1-3 minggu infus IV: 600-800 mg/ hari
  • Lebih dari 3 minggu infus IV: 400 mg/ hari[6]

Penggunaan Amiodarone Sediaan Oral

Amiodarone sediaan oral dapat digunakan untuk pengobatan fibrilasi ventrikel rekuren dan takikardia mengancam jiwa dan tidak stabil secara hemodinamik yang berulang pada orang dewasa. Amiodarone dipilih jika pasien tidak berespon adekuat terhadap antiaritmia lain atau ketika agen alternatif tidak dapat ditoleransi.

Dosis loading yang direkomendasikan adalah 800-1600 setiap hari per oral sampai aritmia terkontrol (biasanya 1-3 minggu). Lalu, dosis dikurangi menjadi 600-800 mg/hari per oral selama 1 bulan. Selanjutnya, diberikan dosis rumatan 400 mg per oral setiap hari.[3,6]

Penggunaan pada Populasi Khusus

Penggunaan amiodarone memerlukan perhatian khusus dan penyesuaian dosis pada populasi geriatri, terutama dengan komorbiditas multipel. Populasi geriatri  memiliki klirens obat yang lebih rendah, waktu paruh obat yang lebih lama, serta risiko tinggi memiliki penurunan fungsi jantung, hepar, renal, dan penyakit penyerta lainnya.

Apabila terapi amiodarone diperlukan pada populasi geriatri, maka harus diberikan dosis efektif minimum. Lakukan pemantauan rutin fungsi hepar dan tiroid, pemantauan toksisitas amiodarone, serta konsultasi dengan ahli jantung.[3,5,12]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Edwin Wijaya

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

3. FDA. Cordarone. 2018. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2018/018972s054lbl.pdf
5. MIMS. Amiodarone. 2023. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/amiodarone?mtype=generic
6. Medscape. Amiodarone (Rx). 2023. https://reference.medscape.com/drug/pacerone-cordarone-amiodarone-342296
10. Panchal AR, Bartos JA, Cabañas JG, Donnino MW, Drennan IR, Hirsch KG, Kudenchuk PJ, Kurz MC, Lavonas EJ, Morley PT, O'Neil BJ, Peberdy MA, Rittenberger JC, Rodriguez AJ, Sawyer KN, Berg KM; Adult Basic and Advanced Life Support Writing Group. Part 3: Adult Basic and Advanced Life Support: 2020 American Heart Association Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. Circulation. 2020 Oct 20;142(16_suppl_2):S366-S468. doi: 10.1161/CIR.0000000000000916. Epub 2020 Oct 21. PMID: 33081529.
12. Srinivasan M, Ahmad L, Bhindi R, Allahwala U. Amiodarone in the aged. Aust Prescr. 2019; 42(5): 158–162.
14. Panchal AR, Berg KM, Kudenchuk PJ, Del Rios M, Hirsch KG, Link MS, Kurz MC, Chan PS, Cabañas JG, Morley PT, Hazinski MF, Donnino MW. 2018 American Heart Association Focused Update on Advanced Cardiovascular Life Support Use of Antiarrhythmic Drugs During and Immediately After Cardiac Arrest: An Update to the American Heart Association Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. Circulation. 2018 Dec 4;138(23):e740-e749. doi: 10.1161/CIR.0000000000000613. PMID: 30571262; PMCID: PMC7324904.
15. Munoz J. ACLS Tachycardia Algorithm. 2021. https://www.acls.net/acls-tachycardia-algorithm

Formulasi Amiodarone
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Pencegahan Stroke pada Atrial Fibrilasi: Warfarin vs Antikoagulan Oral Baru
    Pencegahan Stroke pada Atrial Fibrilasi: Warfarin vs Antikoagulan Oral Baru
  • Pedoman 2018 Resusitasi Jantung Paru: Peranan Obat Antiaritmia
    Pedoman 2018 Resusitasi Jantung Paru: Peranan Obat Antiaritmia
  • Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
    Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
  • Skor CHA2DS2-VASc dan HAS-BLED dalam Stratifikasi Risiko Stroke dan Memandu Keputusan Pemberian Antikoagulan pada Pasien dengan Atrial Fibrilasi
    Skor CHA2DS2-VASc dan HAS-BLED dalam Stratifikasi Risiko Stroke dan Memandu Keputusan Pemberian Antikoagulan pada Pasien dengan Atrial Fibrilasi
  • Pedoman Penanganan Atrial Fibrilasi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penanganan Atrial Fibrilasi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 12 April 2025, 10:29
Cara pemberian amiodaron pada pasien dengan AF
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien dg keluhan berdebar-debar. Saat dilakukan pemeriksaan EKG dijunpai gambaran AF. Di RS saya hanya tersedia amiodaron. Apakah...
Anonymous
Dibalas 01 Januari 2024, 15:22
Interpretasi hasil EKG
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Dok, ini pasien 37 thn dtg dengan tidak sadarkan diri, pasien riwayat sakit jantung, baru keluar RS 5hari lalu. TD tidak terukur, nadi 125x/m lemah, SpO2 :...
dr. Gabriela
Dibalas 28 Juni 2023, 13:30
Hubungan Pemberian Kalium dan Magnesium Intravena dengan Konversi Atrial Fibrilasi - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Hipokalemia dan hipomagnesemia dapat menyebabkan gangguan ritme jantung, terutama atrial fibrilasi. Oleh karena itu, dipikirkan bahwa koreksi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.