Kontraindikasi dan Peringatan Candesartan
Kontraindikasi candesartan adalah riwayat hipersensitivitas terhadap candesartan, pasien hamil/menyusui, anak berusia kurang dari 1 tahun, dan pasien diabetes mellitus yang juga menerima aliskiren. Peringatan khusus perlu diperhatikan saat memberikan candesartan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, hipotensi, hiperkalemia, dan gangguan fungsi hati.
Kontraindikasi
Kontraindikasi candesartan adalah adanya riwayat hipersensitivitas terhadap komponen candesartan cilexetil. Selain itu, obat ini juga tidak disarankan pada ibu hamil dan ibu menyusui karena potensinya untuk menimbulkan abnormalitas pada janin/bayi. Anak-anak dengan ginjal imatur dapat mengalami gangguan perkembangan ginjal bila terpapar candesartan.
Penggunaan candesartan bersama aliskiren (suatu inhibitor renin) juga menjadi suatu kontraindikasi pada pasien diabetes mellitus tipe 1 maupun diabetes mellitus tipe 2 dan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal (glomerulus filtration rate <60 mL/menit). Kombinasi kedua obat ini dapat memperburuk fungsi ginjal.[1,3,5,6]
Peringatan
Penggunaan candesartan pada populasi khusus seperti orang dengan gangguan fungsi ginjal, hiperkalemia, hipotensi, gangguan fungsi hati, dan pada orang yang juga sudah mengonsumsi obat golongan angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor perlu diwaspadai.
Gangguan Fungsi Ginjal
Konsentrasi serum candesartan meningkat pada pasien hipertensi dengan insufisiensi ginjal. Setelah dosis berulang, konsentrasi puncak dalam plasma (Cmax) meningkat dua kali lipat pada pasien dengan gangguan ginjal berat dibandingkan pasien dengan fungsi ginjal normal. Penggunaan candesartan berisiko memperburuk fungsi ginjal dan menimbulkan gagal ginjal akut.
Titrasi dosis harus disertai monitor fungsi ginjal dan kadar kalium darah. Hentikan obat bila fungsi ginjal memburuk. Tidak ada penyesuaian dosis awal yang diperlukan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal ringan sampai sedang (klirens kreatinin ≥30–80 mL/menit/1,73 m2). Namun, pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal berat (klirens kreatinin <30 mL/min/1,73 m2) dan pasien hemodialisis, lakukan inisiasi pengobatan dengan dosis awal 4 mg.[1,3,5-7]
Hiperkalemia
Penggunaan candesartan cilexetil pada pasien yang juga menggunakan diuretik hemat kalium (seperti spironolakton), pengganti garam yang mengandung kalium, atau obat lain yang dapat meningkatkan kadar kalium dapat menyebabkan hiperkalemia. Lakukan pemantauan berkala kalium serum, terutama pada pasien gagal jantung.[5-7]
Gangguan Fungsi Hati
Terdapat kenaikan Cmax candesartan sebesar 56% pada pasien dengan gangguan hati ringan dan 73% pada pasien dengan gangguan hati sedang. Pada pasien hipertensi dengan gangguan fungsi hati sedang (Child-Pugh B), pertimbangkan untuk memulai dosis awal candesartan dalam tingkatan yang lebih rendah (8 mg per hari).[3,7]
Dual Blokade pada Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron (RAAS)
Terdapat bukti bahwa penggunaan obat golongan angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor seperti captopril bersama obat golongan angiotensin II receptor blocker (seperti candesartan) atau aliskiren dapat meningkatkan risiko hipotensi, hiperkalemia, dan penurunan fungsi ginjal, termasuk gagal ginjal akut. Kombinasi dengan obat ACE inhibitor tidak disarankan dan kombinasi dengan aliskiren dikontraindikasikan.
Jika kombinasi dengan ACE inhibitor dianggap perlu, diperlukan pengawasan langsung oleh dokter spesialis dan pemantauan fungsi ginjal, elektrolit, dan tekanan darah yang teliti. Kombinasi kedua obat ini terutama tidak disarankan pada pasien dengan nefropati diabetik.[5-7,10]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur