Pengawasan Klinis Norepinephrine
Pengawasan klinis pada pasien yang diberikan norepinephrine atau noradrenaline adalah dengan memantau dengan ketat tekanan darah, pernapasan, dan tanda-tanda vital lainnya selama terapi dilakukan.
Diperlukan monitoring ketat pada tekanan darah setiap kali pemberian vasopresor seperti norepinephrine untuk menilai respon klinis, baik melalui teknik pengukuran invasif atau non-invasif. Jika menggunakan pengukuran non-invasif, maka disarankan setiap 2 hingga 3 menit selama titrasi awal dan kemudian minimal setiap 5 menit setelah penentuan dosis pemeliharaan yang sesuai.[1,8]
Pemantauan diperlukan untuk menjaga tekanan darah ke tingkat normal yang rendah (80 mmHg -100 mmHg untuk tekanan darah sistolik). Pada pasien riwayat hipertensi sebelumnya, tekanan darah tidak boleh dinaikkan menjadi kurang dari 40 mmHg dari tekanan darah yang sudah ada sebelumnya.[8]
Monitoring elektrolit juga diperlukan untuk memantau penurunan volume plasma selama penggunaan norepinephrine yang berkepanjangan.[8] Dan yang penting dilakukan juga adalah melakukan pemeriksaan pada lokasi infus sesering mungkin untuk memantau aliran infus serta kemungkinan adanya tanda-tanda ekstravasasi.[1,8,16]
Penulisan pertama oleh: dr. Debtia Rahmah