Pengawasan Klinis Polymyxin B
Pengawasan klinis jarang diperlukan pada penggunaan polymyxin B topikal. Meski demikian, dokter tetap perlu mewaspadai risiko efek samping, seperti epifora, gatal, rual, dan edema.
Pengawasan terhadap fungsi ginjal perlu diperhatikan pada pemberian polymyxin B parenteral, termasuk jumlah urin dan kadar ureum dan kreatinin darah. Jika ditemukan tanda-tanda gangguan ginjal, penggunaan polymyxin B harus segera dihentikan.
Selain terhadap fungsi ginjal, pengawasan terhadap gejala gangguan sistem saraf juga perlu dilakukan dengan memperhatikan gejala-gejalanya. Jika ditemukan gejala gangguan saraf, seperti penurunan kesadaran dan ataksia, maka pemberian polymyxin B dan obat-obat neurotoksik lainnya harus segera dihentikan.
Pada penggunaan jangka panjang, perlu dilakukan pengawasan mengenai gejala terjadinya Clostridium difficile-associated disease (CDAD). Segera hentikan penggunaan antibiotik jika tanda dan gejala CDAD muncul.[3,7,11]
Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani