Efek Samping dan Interaksi Obat Betamethasone Topikal
Efek samping betametason topikal antara lain seperti rasa terbakar di kulit, iritasi, sampai dengan efek samping sistemik berupa supresi aksis hipotalamus–hipofisis (pituitary)–adrenal (HPA).
Sedangkan interaksi dengan antibiotik, antifungal, maupun calcipotriene dapat memberikan efek terapeutik, baik pada infeksi sekunder maupun psoriasis.
Efek samping
Efek samping betametason topikal dibagi menjadi efek samping lokal dan sistemik. Interaksi obat secara sistemik dapat terjadi, tetapi jarang karena absorpsi hanya dalam konsentrasi kecil.[3,6,7]
Tabel. 2 Efek Samping Betametason Topikal
Efek Samping Lokal | Efek Samping Sistemik |
Xerotic skin, perasaan terbakar dan pruritus Atrofi kulit, striae, acne dan dermatitis terutama bila diberikan pada area wajah, lipat kulit dan genitalia Hipertrikosis Gangguan pigmen kulit Proses penyembuhan luka menjadi lebih lama Eksaserbasi infeksi kulit, terutama infeksi jamur | Supresi aksis hipotalamus–hipofisis (pituitary)–adrenal (HPA) Hiperglikemia dan diabetes melitus Gangguan mineralokortikoid seperti hipokalsemia dan edema Mual Kelelahan dan peningkatan kebutuhan tidur |
Sumber: dr. Reren Ramanda, 2022[3,6,7]
Interaksi obat
Belum ada interaksi obat yang menyebabkan efek samping serius pada penggunaan betametason topikal. Akan tetapi, penggunaan obat–obatan diabetes seperti insulin, acarbose, metformin dan glimepiride akan berkurang efektivitasnya dalam menurunkan kadar glukosa darah karena pemberian betametason topikal jangka panjang (lebih dari 3 minggu berturut–turut) akan meningkatkan kadar glukosa darah.[22,23]
Penulisan pertama oleh: dr. Intan Ekarulita