Kontraindikasi dan Peringatan Betamethasone Topikal
Kontraindikasi pemberian betametason topikal adalah pada pasien hipersensitivitas kortikosteroid maupun betametason serta penggunaan luar mata. Peringatan penggunaan betametason topikal terutama pada pemakaian betametason jangka panjang, karena akan meningkatkan efek samping, baik lokal maupun sistemik.
Kontraindikasi
Kontraindikasi betametason topikal adalah pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap kortikosteroid, penggunaan luar pada mata, dan penyakit kulit dengan etiologi infeksi aktif. Contohnya lesi kulit akibat infeksi virus herpes simpleks, tuberkulosis, maupun sifilis.[1–4]
Betametason topikal yang dikombinasikan dengan clotrimazole dapat diberikan untuk meringankan gejala inflamasi pada kondisi tinea pedis, tinea cruris, dan tinea corporis, dengan etiologi Epidermophyton floccosum, Trichophyton rubrum, dan T. Mentagrophytes. Akan tetapi, penggunaannya harus hati-hati karena berisiko menyebabkan perburukan lesi infeksi apabila penggunaannya tidak tepat.[1–5,12]
Peringatan
Peringatan penggunaan betametason topikal yang digunakan jangka panjang akan diabsorbsi secara sistemik akan menyebabkan supresi hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA) axis. Hal tersebut dapat menyebabkan sindrom Cushing, hiperglikemia, glukosuria.[1,3]
Pada anak dapat menyebabkan hambatan tumbuh kembang apabila penggunaannya secara jangka panjang. Penggunaan betametason topikal dengan potensi tinggi dan jangka panjang akan meningkatkan risiko efek samping sistemik pada pasien.[1,3]
Pemberian betametason topikal jangan sampai terkena mata, karena akan meningkatkan risiko katarak subcapsular posterior dan glaucoma. Walaupun bekerja sebagai antiinflamasi dan supresi imun, betametason topikal dapat menyebabkan dermatitis kontak pada pasien dengan alergi kortikosteroid. Penggunaan jangka panjang juga akan meningkatkan risiko infeksi sekunder pada daerah lesi.[3]
Penulisan pertama oleh: dr. Intan Ekarulita